20. Motor ninja.

436 124 3
                                    

"Tu tadi motor kayaknya gue kenal," gumam Hwiyoung lalu menekan tombol tutup pintu gerbang rumah Yeri lalu menatap Yoojung dan Suhyun yang berada di ujung jalan dan baru saja menaiki mobil.

"Tapi siapa ya?" Tanya Hwiyoung.

Hwiyoung menggelengkan kepalanya berusaha untuk tidak memikirkan hal hal aneh. Lagi pula, kakaknya Yeri— Bobby, sedang membutuhkan Yeri dengan cepat.

Baru Hwiyoung membalikkan badan untuk kembali ke rumah, tapi sejenak ia memandang sosok yang ada di hadapannya.

"Weh bos lagi liat apaan lu? Setan?"

Yohan.

Hwiyoung hanya mendelik lalu masuk ke gerbang rumahnya mendahului Yohan. Memang tadi Yohan menelfon Hwiyoung jika dirinya ingin bermain, tentu saja Hwiyoung menerima ajakannya. Tapi Hwiyoung mendadak tidak mood bermain.

Tak lama Yohan mengikuti Hwiyoung untuk masuk ke rumahnya dan menuju kamar Hwiyoung. 

Sesampainya di kamar Hwiyoung, Yohan hanya memperhatikan ekspresi wajah Hwiyoung yang terlihat lebih murung.

"Lu kenapa dah? Kayak sakit abis liat setan beneran," celetuk Yohan lalu mengambil gitar yang ada di meja.

"Tadi Yeri ke rumah sakit, terus gue liat dia dibonceng cowok pake motor ninja," ucap Hwiyoung sembari memegang ponselnya untuk menanti kabar dari Yeri.

"Bang Hanbin kali? Kan motornya ninja juga," jawab Yohan santai.

"Ninja putih, CBR dah kayaknya," jawab Hwiyoung yang terlihat semakin gelisah karena tak kunjung mendapat pesan dari Yeri.

Yohan sentak berhenti memetik senar gitarnya dan fokusnya berpindah ke Hwiyoung, "Yeri dibonceng cowok pake ninja putih? CBR?"

Hwiyoung menoleh ke Yohan dan mengangguk, "Lu kenal?"

Yohan mengangkat bahunya tidak tahu, "Tapi yang gua tahu, di circle gua sama Yeri sih yang punya motor ninja putih gitu cuma satu."

"Siapa?"

"Bang Wooseok."

"Hah?"

Yohan mengangguk, "Iya, di circle gua sih, tapi pernah deket sama Yeri."

"Kok bisa deket?"

"Lah gatau dah, cowoknya pinter sih jadi langsung deket," jawab Yohan lalu memainkan gitarnya lagi.

"Deketnya lama? Ampe pacaran?"

Yohan bergidik lagi, "Gatau gua Hwi, tapi gua tau kenapa mereka gajadi pacaran."

Hwiyoung mengangkat alisnya satu, "Kenapa?"

"Ya apalagi? Kan yang bikin Yeri deket sama semua orang tuh karena Wooseok," jelas Yohan, "Yeri pernah bilang juga dah alesan dia selalu main main doang, ya karena dia masih sayang sama Wooseok. Ya nutup hati lah istilahnya."

"Semua cowok yang deket sama dia gapernah jadian, makanya gua sempet gak percaya lo jadian sama dia," lanjut Yohan.

"Tapi selamat Hwi, berarti lo emang udah dipercaya banget sama Yeri sampe dia bisa nerima lo jadi cowoknya—"

"Percuma."

Yohan berhenti bermain gitar, kebingungan.

"Percuma dia percaya sama gua tapi ujung ujungnya balik lagi ke Wooseok."

Yohan terdiam, merasa ia telah salah menceritakan perihal Wooseok ke Hwiyoung.

"Gak gitu—"

"Lo balik aja Yo, gua lagi gak minat main."

Yohan menelan salivanya, berpikir ingin mencairkan suasana, tapi aura wajah Hwiyoung sedang tidak ingin diajak bercanda.

Akhirnya Yohan menaruh gitarnya di sudut kamar Hwiyoung dan bergegas bangun dari duduknya.

"Yaudah, gua balik. Inget Hwi, jangan ambil keputusan pas lagi marah," ucap Yohan, "Gua balik dulu."

Hwiyoung hanya melengos lalu memejamkan matanya. Mengetahui Wooseok adalah alasan mengapa Yeri bertingkah seperti playgirl membuat dirinya marah.

Ia terlalu bodoh untuk tidak berpikir jika selama ini ada orang yang membuat Yeri menutup hati pada semua pria meskipun Yeri terlihat memberinya harapan.





















a/n: menjelang konflik gais^____^ doain jelas deh ya... huhuhu

Secukupnya [yeri ft. hwiyoung]Where stories live. Discover now