Chapter 10 Hidden Desire - Secret Room

12.8K 587 175
                                    

Yok ayok merapat!

Siapa yang udah gak sabar nunggu part ini? Sini absen!

Siapa yang udah gak sabar nunggu part ini? Sini absen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Nina Simone ~ I Put A Spell on You

Happy Reading

...

"Ayo, lakukan sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo, lakukan sekali lagi."

Instruksi itu yang meluncur dari mulut Scarlett ketika Kimberly ingin menghentikan kegiatan mereka.

"Tunggu apa lagi, aku malas menghitung. Kau tinggal hitung saja berapa kali aku melakukannya," cetus Scarlett. Ia mulai merentangkan kedua kakinya selebar bahu dan mulai melakukan gerakan Squat.

Kimberly menyalakan stopwatch dan mengatur menit sesuai keinginan Scarlett.

"Dari tadi kau melakukan Squat, seperti bukan dirimu. Kau tidak berencana untuk memperbesar bokong kan?" Pertanyaan Kimberly mendapati tatapan tajam dari Scarlett. "Sorry, maksudku, gerakan itu untuk melatih otot betis dan bokong.. tidak masalah kalau kau mau.. ya.. Kau tahu maksudku. Para pria memang menyukainya." Kimberly menggigit bibir.

Alih-alih menimpali ucapan Kimberly justru ingatan percintaan panas itu terngiang di kepala Scarlett.

"Bagian yang paling ku sukai adalah dua bongkahan ini. Bulat, kenyal, juga padat. Kau harus merawatnya untukku," bisik Willem sembari meremas-remas bokong milik Scarlett.

"Kau bisa diam, Will. Fokus saja pada--ahh," desahan itu mengalun merdu. Hentakan dibawah sana begitu dalam dan menjanjikan. Tidak hanya itu, tangan nakal Willem tidak menyiakan untuk meremas-remas bokongnya.

"Berolahragalah."

"Maksudmu?"

"Lakukan Squat. Tidak usah yang berat-berat. Squat cukup untuk membuat kesayanganku ini makin bertambah besar," kata Willem.

"Kau gila!" pekik Scarlett hampir terjatuh ketika tubuhnya dimiringkan tiba-tiba oleh Willem. Sofa kecil itu tidak mampu menampung tubuh besar mereka. Tapi Willem, hasrat dan keinginan pria itu sangat besar. Seakan-akan tak pernah habis.

Hidden Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang