Chapter 21 Hidden Desire - Feel strange

11.2K 591 219
                                    

Playlist : Selena Gomez & Kygo ~ It Ain't me
...

Jangan lupa selalu jaga kesehatan ya
Selamat beraktivitas 🥰

Spam komentar yang banyak!

Happy Reading
...

Di sebelah bagian barat Seattle, seorang pria berdiri tegak dengan satu tangan yang diselipkan ke dalam saku, menatap lurus ke luar kaca jendela yang langsung memperlihatkan arus jalan raya di malam hari.

"Jangan sekarang!" Larangan keras itu seperti angin lalu. Pria itu sama sekali tidak mendengarnya.

"Lalu?"

"Demi tuhan jangan sekarang. Dia sudah kembali yang artinya jika kau bertemu dengannya sekarang, akan membuat segalanya berantakan. Semuanya akan semakin rumit," pekikan itu nyaris frustasi.

Pria itu menaikkan alisnya dan tersenyum miring. "Dia yang asli sudah kembali? Bukankah itu bagus? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya."

"Kau sudah tahu aturannya. Dia sangat membencimu. Ingat itu!"

Helaan napasnya terdengar kasar dan berat bersamaan.

"Aku tahu. Sayang sekali... Baiklah. Aku akan menunggu lagi si bodoh itu kembali datang," katanya sebelum pembicara lewat telepon itu berakhir. Kemudian Pria itu melempar ponselnya ke atas sofa. Ada perasaan kesal, geram, dan amarah, yang terkombinasi jadi satu. Sayangnya, ia tidak mau mengalah lagi. Cukup sekali ia mengalah. Tapi sekarang, ia akan mengambil semuanya.

"Will or Willem," gumamnya seraya menyeruput Whiskey.

•••

"Wanitaku sudah bangun?" Tanya Willem kepada kepala Maid yang berada di Mansionnya. Willem baru saja menyelesaikan sedikit pekerjaannya di kantor. Tadi ketika dia pergi, Scarlett masih tertidur nyenyak. Dan sepertinya wanita itu masih tertidur sampai sekarang.

"Nona masih ada di kamarnya tuan." Willem mengangguk. Kakinya langsung melangkah lebar menuju kamar utama.

Setibanya Willem di kamar, benar dugaannya. Scarlett masih tertidur bergelung dengan selimut. Wanita itu masih polos sama seperti ia meninggalkan nya tadi.

Kaki Willem bergerak mendekati tepi ranjang. Willem mengelus pundak Scarlett yang polos. Menyingkirkan surai rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Lalu memandangi wajah damai wanita itu lekat.

Scarlett menggeliat, sedikit terusik merasakan sentuhan di tubuhnya.

"Wake up Candy." Suara itu bernada perintah. Sejujurnya matanya malas terbuka. Tubuh nya masih terasa lemas, remuk redam, akibat perciqntaan panas mereka.

Meski berat, usapan menuntut yang membelai wajahnya itu, mau tidak mau membuatnya membuka mata. Pemandangan yang dilihat nya pertama, wajah tegas Willem, hidung mancung yang terpahat sempurna, serta sorot tajam yang selalu mengawasimu.

Scarlett akui, ia mengagumi semua yang ada pada diri Willem. Termasuk mengakui bahwa pria itu memang tampan sedari awal mereka bertemu. Hanya saja pertemuan yang tidak menyenangkan itu, membuat Scarlett menepis jauh-jauh rasa kagumnya.

"Pagi," sapa Scarlett tersenyum lebar.

"Ini sudah hampir petang. Kau tidak lelah tidur seharian?" tanya Willem menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajah Scarlett.

Hidden Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang