Prolog

23.6K 798 95
                                    

Setting cerita ini aku buat sebelum Alex dan Naura saling mengenal. Setting lokasinya aku ambil di Seattle, salah satu kota yang ada di Amerika.

Dita ingatkan cerita ini berdiri sendiri jadi tidak ada sangkut pautnya dengan sequel sebelumnya.

Semoga suka😘

Happy Reading

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah katakan bahwa dia satu-satunya yang menarik disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah katakan bahwa dia satu-satunya yang menarik disini. Ini bukan pertama kalinya dia di undang ke acara peresmian kapal pesiar. Sebelumnya ada di Mexico. Bonus yang didapatkannya adalah bebas menginap selama dua Minggu."

"Tak ada yang meragukannya. Dari kepala hingga ujung kaki, performa bakat dan pesonanya, itu memang sulit ditandingi."

"Lihat! dia turun ke bawah. Kecantikannya bahkan mengalahkan deretan para model Victoria. Sepertinya kandidat tahun ini yang lolos sampai pergelaran Victoria's Screet fashion show adalah dia."

"Kau yakin? Masih ada Casey Florence sang Dewi kecantikan Seattle. Lekuk tubuhnya tak kalah menarik, bibirnya yang sensual mampu meluluhkan kaum Adam diluar sana. Aku bahkan membayangkan bagaimana rasanya mencicipi tubuh bak gitar spanyol itu."

Tawa itu kembali terdengar kali ini lebih mengejek. "Tetap saja dia kalah dengan Scarlett Venezia. Wanita yang berasal dari Swiss itu membuka lebar semua mata lelaki untuk membedakan yang mana plastik dan mana Natural."

Obrolan pria-pria itu terus berlanjut bahkan merambat ke hal-hal sensitif lainnya saking mereka mengagumi kecantikan Scarlett Venezia Blaxton. Si model cantik yang sedang naik daun.

Pria yang berada di dekat mereka menguping dengan tenang. Matanya menyorot tajam tak teralihkan pada sosok wanita yang menjadi topik utama pembahasan mereka. Lelaki itu tersenyum sebentar mengusap dagunya dengan gerakan lembut. Tangan kanannya terangkat kembali menegak satu sloki gelas Vodka kemudian beranjak dari duduknya.

Scarlett mendatangi Kimberley usai bersalaman dengan sang pemilik acara. "Berikan aku satu gelas." pinta Scarlett.

"Okay! Satu gelas cukup tanpa kata tambah." larang Kimberly tegas. Memberikan satu gelas wine pada Scarlett.

Hidden Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang