"he who holds to himself a joy, doth the winged life destroy;
he who kisses the joy as it flies, lives in eternity's sunrise"
- William Blake
brought to you with the appearance of;
- RED VELVET's JOY
- NCT's JAEHYUN
the whole story belongs to;
Andre...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DALAM hubungan mereka yang hanya berlangsung selama beberapa bulan dulu, Jef pernah membawa Joyce ke rumahnya sekali. Awalnya memang hanya untuk memenuhi desakan Kat yang terus-menerus menuntutnya membawa Joyce mampir ke rumah sesekali, namun ketika melihat bagaimana kedatangan Joyce tampaknya sedikit membawa angin segar bagi Mami, Jef langsung berpikir kalau membawa Joyce sering-sering mampir ke rumahnya bukan sebuah gagasan yang buruk. Tapi sayangnya, dia tidak—belum—sempat merealisasikan pikirannya tersebut karena badai yang keburu datang dan memporak-porandakan hubungan mereka dalam sekejap mata.
Saat itu malam Natal—Natal pertama sekaligus terakhir mereka sebagai pasangan. Jef membawa Joyce ke rumahnya pada sore hari menjelang petang sebelum sesi makan malam bersama. Kat juga membawa Aga yang waktu itu masih berstatus sebagai calon suaminya. Mami tentu saja merasa senang mendapati rumahnya kembali hidup karena kedatangan pasangan dari anak-anaknya—orang yang dia harapkan bisa menjadi menantu di masa depan. Dan untuk beberapa saat, keadaan rumah menjadi sedikit lebih berwarna dibandingkan sebelumnya.
Sementara Jef dan Aga sibuk mengatur set tempat makan di halaman belakang rumah (kebetulan saat itu mereka akan merayakan Natal dengan tema barbeque party sekaligus merayakan kelulusan Jef dan Joyce dari universitas), Kat dan Joyce sibuk dengan urusan dapur untuk menyiapkan makan malam mereka. Ketika ingin mengambil beberapa peralatan makan, Jef dengan sengaja mencuri dengar obrolan Kat dengan Joyce terlebih dulu sambil bersembunyi di balik tembok.
"Aku nggak tahu kalau hubungan kamu sama Jef ternyata sudah sampai tahap sejauh itu." Sambil membersihkan daging beku yang baru dia ambil dari refrigerator, Kat berujar sembari tersenyum jahil pada Joyce yang sedang sibuk memilah-milah sayuran. "My little brother is such a good teaser, isn't he?"
"Hng..." Joyce tanpa sadar mengusap tengkuknya dengan gugup, padahal cara Kat berbicara padanya cukup santai. "A—aku nggak paham apa yang Kak Kat lagi bicarain."
"Kamu harus lebih pintar lagi kalau mau berbohong, Joyce." Kat tertawa manis. Ekspresinya masih terlihat menggoda. "Lain kali kalau nggak mau ketahuan, bilang ke Jef buat nggak meninggalkan jejak di tempat yang nggak tertutup." Selesai mencuci daging dan membersihkan tangannya menggunakan waslap, Kat berjalan mendekati Joyce untuk melepaskan ikatan rambutnya—membuatnya tergerai hingga menutupi leher. "Atau jangan ikat rambut kamu kayak tadi. Kelihatan banget tahu kalian habis ngapain aja sebelum ke sini."