DUA PULUH : DAN TERNYATA...

61.5K 2.6K 606
                                    

Hari itu dimana perkataan Samudra masih menghantuinya apa lagi kata penyesalannya itu, semua yang dikatakan oleh Samudra pasti hanya omong kosong bukan? Edgar menyentuh map penting yang ia miliki berisi tanda tangan untuk menjual Metta kepada Arga. Surat ini sudah tidak bisa diambil lagi apa lagi membatalkan pembelian itu

"omong kosong, apa yang harus aku percaya dari anak kecil itu hah?"kesal Edgar sambil menatap cincin pernikahan dirinya bersama Citra

"seharusnya saya sudah melupakan kamu tapi hati saya selalu berharap sama wanita jahat seperti kamu!"tekan Edgar sambil memandang cincin pernikahannya

17tahun yang lalu dimana wanita itu benar-benar melahirkan seorang anak seperti Metta. Anak dari pria brengsek Modelan Satria!

"saya ingin tahu kabar pria itu, apa dia masih hidup?"ucap Edgar sambil memutar matanya males

TOK TOK TOK...

"MASUK!"teriak Edgar sambil menatap cincin pernikahannya

"permisi tuan ada yang menyari tuan dibawah-"

''seharusnya masuk kesini adalah sekretaris saya bukan OB!"sindir Edgar sambil memainkan cincinnya

"tapi saya diperintah oleh sekretaris tuan"ucapnya

Edgar menatap kearahnya. asing sekali wajah pria itu tetapi apa Edgar harus mengecek data-data lamaraan para OB disini? Dan namanya sangat asing dimatanya. DODI! nama yang aneh tapi itu tidak penting untuknya saat ini

"sekarang kamu ngapain diruangan saya?"tanya Edgar kepadanya

"saya adalah OB ditugaskan untuk membersihkan semua ruangan ini"ucapnya sambil merapihkan meja Edgar yang berantakan

Edgar menatapnya lekat, sangat aneh tapi ya sudahlah untuk saat ini yang terpenting menemuiin penjabat pembuataan rumah dikota sini

Kepergiaan Edgar. Pria itu menarik nafasnya kasar dan membuka kacamata dan juga kumis palsunya

"aduh bokapnya Metta galak benar, pantes Samudra nyerah orang modalan bapaknya kaya SASUKE!"kesal Raka

"eh Buset banyak omong deh gue, mending gue cari deh tuh file dilaptopnya bokapnya Metta. Gue harus salin tuh foto-foto Metta sama om-om dibilang Samudra"Raka mengetik sesuatu dilaptop Edgar

Untung aja laptonya enggak dikatain sandi. Kalo pake sandi sudalah sia-sia Raka kekantor Edgar

"buset deh inimah editaan, bisa dibilang ini emang cewek sama om-om tapi wajahnya tuh cewek dihapus gitu. Inimah diedit lewat capcup eh salah insot bisa jadi, tapi bisa jadi sih lewat picsart"kata Raka

Raka buru-buru menyalin foto-fotonya keponselnya. Selesai menyalin. Raka duduk dikursi Edgar sambil menikmatiin kopi Edgar. Mayan masih baru belum diminum om Edgar

"gila gini doang cape ya, mending gue cabut dari pada beres-beres nih ruangan. Dikira pembantu kali ya gue"kesal Raka yang langsung meninggalkan ruangan Edgar

••-*-••

"kamu! Kamu kenapa bisa ada disini ah!"Edgar menarik erang rahangnya dengan kemarahan

Oh siapa yang dateng? Jelas saja manusia yang sudah membuat dirinya hancur. SATRIA! berengsek

"kenapa kamu seperti membenci saya? Kita adalah sahabat dulu. Kenapa kamu membenci saya hmm"Satria menatap wajah Edgar yang dari tadi menahan marahnya

Segala nanya kenapa Edgar membencinya. Alasan mengapa Edgar benci sekali dengan Satria, adalah ketika kebahagiaannya diambil olehnya

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang