DUA PULUH EMPAT : POSITIF

71.1K 2.6K 759
                                    

Mereka berenam terasa terkejut mendengar suara akhirnya Metta. Ini adalah hal pertama kali mereka mendengar teriakan Metta apa lagi kata kasarnya. Segitu bencinya ya Metta sama Samudra

"Samudra pasti lo sakit hati banget ya karena Metta, Sam gue bingung harus ngapain lagi. Gue pengen lo sama Metta balikan kaya dulu"Naura menunpahkan air matanya

Naura akan gampang menangis kalo lihat orang yang terluka didepan matanya, apa lagi Samudra orang yang baik bagi Naura

"Raa gue baik-baik aja ko, makasih atas bantuan lo Raa. Kayanya gue bakal mundur aja, Metta makin benci gue—"

"udah seharusnya lo mundur Sam. Metta tuh keras kepala banget apa lagi dia marah sama lo tanpa tau penjelasaan lo, aneh tuh anak. Mending lo lupain dia dan cari cewek lain diluar sana karena gue yakin masih banyak cewek baik diluar sana—"Panji berhenti berkata ketika Samudra menyentuh dada Panji

"yang gue rasain jatuh cinta sama Metta. Jii lo enggak tau rasanya mencintai cewek sepenuh hati lo, please lo jangan ikut kesal sama Metta karena wajar dia benci gue. malam itu Gue berduan sama Vannesa diapertemen"Samudra bicara dengan sefrontalnya kepada Panji

"sekarang gini. Malam itu lo sama Vannesa tiduran seranjang?"tanya Panji yang langsung dianggukin Samudra."BERCINTA!"tekan Panji

Samudra cuma bisa diam. Bahas malam itu lagi makin buat Samudra enek apa lagi dirinya menyesal menumpangin Vannesa diapertemennya

"lo enggak ngelakuin itu BRO, soo lo masih berharap sama cewek kaya Metta, iya? lebih baik lo mundur dan berhenti mencintainya atau gue yang mundur dan berhenti bersahabatan lagi sama lo"sinis Panji tanpa peduli perasaan Samudra lagi

Panji bukan bermaksud buat musuhin Samudra, Panji cuma mau Samudra berhenti diinjek-injek sama cewek kaya Metta

"Jii soal buat mundur gue oke tapi berhenti mencintai Metta gue enggak bisa karena lo gatau apa yang gue mau. Dia hamil anak gue, gue gamau Metta hamil sendirian terus ngerasin malunya diusia kaya gini, gue harus tanggung jawab—"

"TAPI DIA BENCI LO, GAK BUTUH LO BANGSAT! oke mungkin ini yang lo mau. GUE BERHENTI JADI SAHABAT LO!"Panji membanting semua foto yang ia pegang

Foto pembuktian kalo di dalam foto itu bukan Metta tapi orang lain. Panji meninggalkan mereka semua tapi Raka dan Alvin menahan tangan Panji

"Jii, lo jangan kaya anak kecil. Lo harus dukung Samudra"Raka menyentuh kedua bahu Panji

"Kaa. kita selalu dukung Samudra, bantuin Samudra tapi lo tau sendiri yang kita lakuiin sia-sia. emang lo pikir Metta masih mau balikan sama Samudra. enggak kan Kaa"Panji udah benar-benar kesal kalo soal kaya gini. Sumpah Panji benci Metta

"terus lo mau berhenti jadi sahabat Samudra. Gila lo Jii—"Alvin berhenti berkata karena Samudra

"maafin gue Jii, lo kalo gamau temanan sama gue enggak masalah. Karena gue gak bisa berhenti mencintai Metta"

"hahaha seorang SAMUDRA G SEPTIAN di bodoh-bodohiin cewek. Gila lo Sam, oke terakhir kalinya kita ngobrol!!!"Panji pergi begitu aja meninggalkan mereka semua

"Kaa, Vin ini kemauan hati gue. Gue harap kalian bisa ngertin perasan hati gue. Gue sayang sama lo bertiga"Samudra tersenyum manis kepada mereka berdua. Pergi begitu aja meninggalkan mereka semua

Tanpa disadarkan Metta mendengar semua perkataan mereka berdua. Metta benar-benar enggak tega melihat Samudra dibenci oleh Panji

Metta merosot kebawa menggegam hatinya yang terluka. Mencintai Samudra? Iya sangat mencintainya

"hikss seharusnya lo enggak hamilin Vannesa Sam hikss."Metta mengegam ponselnya

Dimana Vina mengirim foto seorang anak bayi yang menyusu dengan Vannesa. Pesan yang dikirim Vina sangat menyakitkan untuknya

BABY BOY (21+) TAMATWhere stories live. Discover now