BAB 23
Singkat saja, hari ini sangat membosankan menurut Lidya dan jam pelajaran berlalu begitu saja hingga waktu nya pulang telah tiba
"Tidak ada yang istimewa untuk hari ini" Gumam Lidya pelan tetapi masih bisa didengar oleh Anna
"Gw tau, ini karena Rey tidak sekolah kan?sabar" Ucap Anna sambil menepuk bahu Lidya sedikit keras yang menyebabkan Lidya berteriak, "Aww!Sakit Anna"
"Anna, berdosa lo" Teriak Rara yang sedari tadi hanya memantau percakapan mereka
"Ya maaf" Sahut Anna sembari menaikkan kedua bahu nya seperti orang yang tidak bersalah
•••
Lidya melempar tas nya ke sembarang tempat dan mengganti pakaiannya sekolahnya.
Ia langsung bergegas menuruni tangga untuk makan siang, tidak biasanya ia seperti ini sampai seisi rumah heran dengannya
"Ma, Lidya mau langsung ke rumah Rey ya soalnya udah janji mau ngajak dia jalan jalan" Ucap Lidya sembari mengambil piring dengan nasi yang telah disediakan
"Oh pantesan kamu tumben kayak gini, kalau gini terus kan bagus. Biar ngga males malesan terus di kamar" Umpat Rina sambil menahan tawa
"Ma, Lidya ngga males banget kok" Sahut Lidya sedikit cemberut
"Oh ya, habis jemput Lidya, papa langsung ke kantor lagi?" Tanya Lidya penasaran
"Iya, dia lembur soalnya ada meeting sama klien" Jawab Rina sambil mengupas kulit apel merah
Lidya menghabiskan sedikit waktunya dengan makan dan sedikit berbincang bincang dengan Rina
"Ma, aku berangkat dulu ya" Ucap Lidya sambil melambaikan tangannya
"Eh ngga mau makan apel dulu?"
"Ngga, simpen aja buat ntar sore"
•••
Ting.. tong..
Ting.. tong.."Kok lama ya" Gumam Lidya sambil melirik jam tangannya
"Iya sebentar" Teriak lelaki yang sudah ditebak suaranya oleh Lidya, Rey.
"Astaga, dia seperti menjawab gumaman ku tadi" Umpat nya dalam hati
"Lidya" Ucap Rey dengan mata berbinar ketika melihat Lidya mengenakan waist culottes dengan baju crop top sebagai atasannya
"Hai Rey" Sapa Lidya dengan senyum yang terpancar di ujung bibir nya
"Masuk dulu" Rey mengantar Lidya sampai ke sofa ruang tamu
YOU ARE READING
Dancing With Me✓
Romance[End] Pertemuan Rey dan Lidya menyebabkan keduanya saling jatuh cinta satu sama lainnya Namun malam itu adalah malam yang paling mengerikan menurut Lidya, hatinya terasa teriris oleh pisau dan air mata senantiasa mengalir di pipinya Kini lelaki bern...