17

2.7K 268 14
                                    

Welcome to the world of the Pasific, Cerbera.

-Pasific to Carbera-

•••

Jika Angkara adalah Raja, Kael dan Alanzo adalah Mentri, Wildan dan Raga adalah Benteng, Raka adalah kuda yang bisa ada di manapun, dan semua anggota Pasific adalah Prajurit, maka Zalen bukanlah Ratunya. Tapi seorang pemain catur yang berusaha melindungi pionnya dari lawan.

-Queen Zalena Andromeda to Pasific-

•••

Taman Rumah Sakit Cahaya Bunda ; 21.00 malam.

Ketiga anggota inti Pasific menatap tak sabaran ke arah Zalen yang masih dengan santai menghabiskan coklat yang diberikan oleh Raka. "Buruan, elah!" Seru Angkara tak sabaran. Gadis berambut hitam itu tersenyum miring, "Nggak sabaran banget sih, Pak! Awas lho, cepet tua nanti." Godanya.

"Anjim!" Sang ketua Pasific seketika mengalihkan pandangannya. Terlihat jelas kedua telinganya memerah. Zalen terkekeh geli. "Baperan." Gumamnya seraya geleng kepala.

Please deh! Dia memang tahu Pasific adalah sebuah geng motor yang ditakuti walau masih kalah jauh dibandingkan Eagle dan Salvadore. Tapi gadis itu benar-benar tak menyangka, dibalik kesangaran yang Mereka tampilkan pada musuh, Mereka mempunyai sisi manis yang samar. Bahkan hampir tak terlihat oleh mata telanjang. Kecuali untuk Salvadore, Mereka memang sudah dikenal dengan kebobrokannya.

Yah, kebobrokan yang meresahkan.

Setelah coklatnya habis, dengan santainya Ia membersihkan tangannya yang kotor karena coklat ke baju Kael. "Heh, apa-apaan Lo!" Laki-laki itu segera menjauh, melindungi pakaiannya. Namun tetap saja ada bekas coklat yang terlihat, untungnya Ia memakai jaket jadi bisa tertutupi.

"Cewek nggak ada akhlak!" Cibirnya kesal.

"Bodo amat!"

Raka memijat keningnya, bisa-bisa Dia depresot karena tiga orang di dekatnya. "Cepet! Lo inget perjanjiannya kan?" Tanyanya pada Zalen yang akhirnya mengalihkan pandangan pada anggota tertampan di Pasific. Bisa dibilang sebagai Pangeran Pasific.

Gadis itu pun menyodorkan kedua tangannya pada Mereka. Sedangkan ketiga lelaki itu mengerutkan kening. Zalen berdecak, "Mana jaket punya Gue, ya ampun! Lo minta Gue jadi anggota Lo tapi nggak dikasih jaket anggota? Miskin Lo?"

"Sialan!" Angkara mengumpat. Gini banget sih anggotanya? Nggak ada akhlak sekali. Namun tetap menuruti kemauan gadis yang sialnya menjadi anggota intinya sekarang. Senyum gadis itu merekah, dengan mata berbinar Ia merebut jaket khas Pasific dari sang ketua dan memakainya. Dia memutar tubuhnya sendiri.

Ketiga laki-laki itu pun tersenyum puas, "Welcome to the world of the Pasific, Cerbera."

Ya, Cerbera, sebuah julukan untuk Zalen di Pasific. Dan itu cocok untuk dirinya. Dengan bertambahnya dirinya, musuh ataupun pengkhianat tak akan bisa lepas dari pengawasannya. Queen Zalena Andromeda yang tubuhnya dimasuki oleh Maura Silvia Fedora tak akan dengan mudah melepaskan targetnya dan juga akan mencakar siapapun yang ingin melukai orang-orang terdekatnya dan juga dirinya sendiri.

Salvadore, Crazyers, Pasific, dan inti Eagles.

Dengan senyum penuh akan arti Dia menatap ketiganya, gadis itu tak sabar untuk memainkan pion dalam bidak yang telah Ia buat. Tapi tenang saja, Dia tak sejahat itu. Jika Angkara adalah Raja, Kael dan Alanzo adalah Mentri, Wildan dan Raga adalah Benteng, Raka adalah kuda yang bisa ada di manapun, dan semua anggota Pasific adalah Prajurit, maka Zalen bukanlah Ratunya. Tapi seorang pemain catur yang berusaha melindungi pionnya dari lawan.

The Transmigration of Souls : The Same World [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang