34. Yang Patut Dipertahankan

443 65 137
                                    

"Teman yang menerima kita apa-adanya itu patut untuk kita pertahankan, bukan disia-siakan, karena untuk mendapatkan persahabatan atau pertemanan berdasarkan kesetiaan itu sulit untuk ditemukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teman yang menerima kita apa-adanya itu patut untuk kita pertahankan, bukan disia-siakan, karena untuk mendapatkan persahabatan atau pertemanan berdasarkan kesetiaan itu sulit untuk ditemukan."
***

Bumi dan kawan-kawan, tengah sibuk merapikan alat tulis yang telah selesai digunakan. Langit terlihat bahagia, mengapa bisa seperti itu? Karena besok ia bisa bersantai sejenak, tidak disibukan oleh tugas sekolah dan lain sebagainya.

"Haduh! Akhirnya jam pulang sekolah tiba juga, yeay! Besok libur omaygat gue seneng banget!" jerit Kirana, ia nampak kesenengan karena besok tanggal merah, sekolah diliburkan.

"Iya Na, alhamdulillah. Ada waktu buat istirahat sejenak dari tugas-tugas yang gak ada habisnya, hehe," tambah Bumi, sambil terkekeh pelan.

"Nah, berhubung besok kita libur nih 'kan ya gan, gimana kalau malam ini kita BBQ-an aja di rumah gue, setuju enggak nih?" tawar Langit, pada teman-temannya itu.

"SETUJU BANGET!" jawab Renold, Bumi, dan Kirana, secara bersamaan. Mereka sangat antusias sekali, karena kapan lagi BBQ-an bareng-bareng sama temen, seru banget sih pastinya.

"Ada apa ini ada apa?!" kata Unah, terkejut.

"Gue ikut, enggak mau tahu!" sosor Tiah.

"Oki Raharjo, jangan dilupain," kata Oki, ia ingin ikutan.

"Oke, gaskeun!" ucap Langit, ia begitu antusias.

"Oke siap deh, gue udah gak sabar nih kalau gitu!" balas Oki.

"Nana sih okey bingits!" kata Kirana.

"Yaudah, ayok! Nana, Tiah, Unah, kita pulang dulu. Nanti malam ke rumah Langit, seru banget nih pastinya uhuyy!" ajak Bumi, ia senang, jika akan berkumpul bersama seperti ini.

"Okey, Ngit. Nono sama yang lainnya pulang duluan yaa, katanya Langit mau ngobrol dulu sama Kak Giordi Farendra dan kawan-kawan, di ruangan ekskul RAW, jadi kita balik duluan ya," kata Renold pada Langit, ia langsung pulang bersama dengan Oki Raharjo.

"Oke Langit, gue pulang duluan ya, harus bantu mama di Warteg Bu Shinta. Jangan lupa sampaikan rasa terima kasih gue sama Kak Baba, ya Ngit-Ngit," pesan Bumi, pada Langit Biruku.

Pada akhirnya semuanya pulang bersama-sama, tapi Langit tidak ikut. Karena ia harus menemui Bagaskara, untuk menyampaikan pesan yang diberikan oleh Bumi. Amanah tetaplah amanah, Langit akan berusaha untuk menjalankannya, dengan segenap kemampuannya.

"Gue harus ke ruang ekskul-nya abang, nih, ajak aja kali ya abang dan kawan-kawannya buat BBQ-an, seru nih pasti," ucap Langit, ia ada ide untuk mengajak Bagaskara dan yang lainnya bergabung.

POSSESSIVE COGAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang