21. Pembuktian Dan Kenangan

639 67 302
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya kalau jatuh cinta sama seseorang itu harus memberikan pembuktian, bukan malah meninggalkan kenangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya kalau jatuh cinta sama seseorang itu harus memberikan pembuktian, bukan malah meninggalkan kenangan. Berulang kali dihadapkan oleh tolakan, tetapi hati tetap meminta untuk berjuang dan mempertahankan rasa yang ada di dalamnya memang berhak untuk diperjuangkan."
***

Rencana pada hari ini semoga saja berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya, bercermin di depan kaca sambil merapikan baju yang ia kenakan agar terlihat lebih enak untuk di pandang. Untuk keputusan terbaiknya, berusaha menyatakan cintanya kepada perempuan yang sangat ia idam-idamkan selama ini. Bagaskara nampak terheran, ketika masuk ke dalam kamar adiknya itu.

"Mau ke mana, Dek? Bergaya amat perasaan, hehe. Waah sekarang mah udah mulai main rahasiaan kayaknya sama abang, udah punya pacar ya? Siapa nih namanya? Enggak pernah bilang nih sama abang," tanya Bagaskara, ia sangat penasaran sekali melihat adiknya berpakaian rapi itu, tidak seperti biasanya.

Langit langsung menoleh ke belakang, terlihat Bagaskara sedang berdiri di depan pintu. Sedari tadi tengah sibuk memperhatikannya, langsung saja Langit menjawab pertanyaan dari Bagaskara. "Ada aja pokoknya, mah. Abang jangan tanya-tanya, nanti malah jadi kepo lagi jatuhnya, hehe."

"Ouuhh, yasudah. Kayaknya nanti juga Bang Baba mau pergi sebentar, mampir ke rumah Raja aja sih. Mau membahas persoalan program RAW untuk ke depannya, pokoknya harus dipersiapkan," ucap Bagaskara kepada Langit, bahwasanya hari ini ia akan membahas kembali mengenai persiapan mengenai rancangan ekstrakurikuler RAW.

"Oke deh Bang, eh iya ... gue mau nanya. Sebenernya lo sama Cika ada perasaan cinta enggak sih? Apa cuman temenan doang? Gue nanya loh, Bang?" tanya Langit, sepertinya ia mulai penasaran akan kedekatan di antara abangnya dan Matchacika.

"Chika kali, bukan Cika. Dia maunya dipanggil kayak gitu, udah intinya abang sama dia cuman temenan saja, hehe. Lagian juga abang pernah bilang, kalau abang lagi enggak bisa buka hati dulu buat siapapun," balas Bagaskara, ia berkata apa-adanya.

"Ta-tapi, jujur saja, hehe. Ada salah seorang perempuan yang membuat hati abang terpana dibuatnya, hehe. Tatapannya indah, seperti bidadari dari surga," lanjut Bagaskara, kini ia malah tersenyum tidak keruan.

POSSESSIVE COGAN [ END ]Where stories live. Discover now