Eighteen

430 18 3
                                    

"Selamat malam Aipda devanda, sudah tidak sabar ya menunggu hadiah dari saya.."

"Untuk apa saya menunggu hadiah dari anda? Jika ingin rebut jati, rebut dia saat pulang tugas nanti, saya ikhlas."

"Hahaha, rupanya kamu sudah menyerah dan mau menyerahkan jati pada saya, tapi ingat tetap ada hadiah dari saya semoga anda suka dengan hadiah yang berikan untuk anda, terimakasih dan tunggu tanggal mainnya.."

"Saya tunggu hadiah dari anda, terimakasih kembali dan saya akan menunggu tanggal mainnya."

Setelah itu devanda langsung menaruh kembali telepon genggam itu.

Dia berjalan ke ranjang dan merebahkan tubuhnya.

Line!

Devanda langsung mengambil hpnya dan membuka room chat nya.

Mbah jati:
Dev, udah tidur?

You:
Belum, kamu juga kenapa belum tidur?

Mbah jati:
Aku belum ngantuk sayang, kamu di kamar?

You:
Iya aku di kamar


Mbah jati:
Kenapa belum tidur?

You:
Aku belum bisa tidur, lagian aku masih di kasih cuti sama Kapolres, kapan operasinya mulai?

Mbah jati:

Besok

You:
Cepet pulang ya, aku dapet teror terus dari cewe yang ngga aku kenal

Mbah jati:
Teror? Sejak kapan kamu dapet teror itu?

You:
Pulang dari nganterin kamu, aku dapet telfon dan bilang dia bakal ngelakuin hal yang lebih dari itu, terus aku juga dapet surat yang di bawah tulisan itu ada huruf R

Mbah jati:
R? Ini udah ga beres, tenang ya aku pulang bulan depan kok ternyata operasi nya di cepetin soalnya panglima minta buat cepet ditangkap, tanggal 1 aku pulang kok

You:
Iyaa, jaga kesehatan ya, jangan telat makan, Be careful there, take care of yourself dear, I'm waiting for you to come home, I love you

Mbah jati:
You too, aku bakal pulang secepatnya, I love you, too❤️

You:
Aku tidur dulu ya, Good night and sweet dreams

Mbah jati:

Iya, kamu juga ya
Read.

(Tolong hormati yang jomblo lah ya, ku menangis😭)

Setelahnya devanda mematikan hp miliknya dan menaruhnya di nakas samping ranjangnya, lalu berbalik badan dan memeluk guling.

Setelah itu devanda tertidur pulas dengan memeluk guling.

***

Jati langsung mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas kasur miliknya itu. Dia berpikir keras siapa yang berani meneror devanda saat Nina dan Robbin meninggalkannya sendirian di rumah yang cukup besar itu.

Soal Nina dan Robbin yang pergi ke Jakarta Selatan untuk mengurus sesuatu yang penting jati sudah tau karena Nina sendirilah yang memberi tahunya.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now