04. Pria tidak tahu malu!

1.8K 390 42
                                    

Saat ini Agnes dan Kevin sedang makan di Restoran. Kevin tadi benar-benar menjemput Agnes, tapi lebih mengejutkan lagi Kevin menjemput Agnes dengan mobil mewah. Padahal Agnes sendiri lebih nyaman memakai motor.

Namun sepertinya kali ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan pada Kevin bahwa dirinya lebih nyaman memakai motor, sebab yang saat ini ada dalam pikiran Agnes adalah insiden dimana bocah sialan itu berani mencium bibirnya dengan paksaan.

"Baby, kok bengong? Ada apa? Kamu kurang nyaman di restoran ini? Kurang mewah ya?"

Agnes cukup terkejut dengan pertanyaan Kevin itu. Apakah Kevin beranggapan Agnes itu gadis yang suka bermewah-mewahan? Apakah ia lupa bahwa Agnes mencintainya karna kesederhanaan?

"Bu-bukan. Ak-aku.."

"Bibir bawah kamu berdarah," Kevin cemas. Ia langsung mengambil selembar tisu yang tersedia lalu mengusap bibir Agnes yang mengeluarkan sedikit darah itu. "Kenapa bisa gitu?"

"Hm itu aku-aku.. ah ini kegigit pas tadi jam istirahat di kantor aku makan di kantin"

"Sama siapa makannya?"

"Temen aku"

"Cowok?"

"Cewek kok."

"Bohong?"

"Aku gak bohong Kevin, apa perlu besok aku selfie sama temen cewek aku biar kamu percaya kalau aku itu ke kantin sama cewek?"

"Oke aku percaya. Jangan sekali-kali deket sama cowok lain. Nanti soalnya aku mau lamar kamu,"

"I-iya" Agnes nampak gugup. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan.

Keduanya melanjutkan kembali makan berdua sambil mengobrol santai. Tak lupakan dengan gombalan-gombalan Kevin yang membuat Agnes semakin terpincut.

Kevin memang pria yang posesif, sejak dulu sikap Kevin yang seperti itu belum juga berubah.

...

Seusai mengantar Agnes sampai depan rumah, Kevin tak lupa mencium kening gadis itu. Rasanya tetap sama, Agnes masih merasakan dag-dig-dug di kala bibir Kevin mengecup keningnya.

"Kevin a-aku sebenernya mau bilang sesuatu sama kamu"

Kevin membelai lembut rambut Agnes. "I love you to"

"Ih kok gak nyambung sih?"

"Pasti kamu mau bilang I love you kan? Aku udah tau sayang, mangkannya aku bales i love you to."

Waw. Percayadiri sekali Kevin itu, padahal Agnes tidak ingin mengatakan hal itu.

"Ck! Bukan itu Kevin"

"Terus apa dong sayang?"

"Gini, aku gak suka di anter jemput pake mobil. Aku lebih nyaman pake motor kamu, malah kalau bisa motor vespa kamu lagi"

Kevin tertawa lirih, "Walaupun kita udah putus, kamu gak pernah berubah Nes. Kamu slalu suka dengan kesederhanaan. Tapi maaf, aku nolak sederhana. Karna aku pengen buat kamu bahagia"

"Aku lebih bahagia dengan kesederhanaan Vin!"

"Aku lebih bahagia ketika kamu menikmati apa yang selama ini aku perjuangin Nes!"

"TERSERAH KAMU AJA!" Agnes segera membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Kevin.

Sontak Kevin langsung ikutan keluar dari mobil lalu menahan pergelangan tangan Agnes. "Nes, kamu jangan kaya anak kecil gini dong. Kan kita udah sama-sama dewasa. Aku cuman kamu mau rasain apa yang sekarang aku milikin"

SAD GHOST 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang