15.Kevin?

1.5K 378 28
                                    

"KEVIN" Agnes berlari lalu menghampiri Kevin yang hendak memesan makanan.

Wajah Kevin berubah pucat, ia terkejut dengan kehadiran Agnes. "Lu kok disini Nes?"

Entah mengapa Agnes merasa pria di hadapannya itu berbeda. Yang biasanya setiap kali tak sengaja bertemu langsung mengelus pipi, sekarang malah bertanya mengapa dirinya disini.

"Aku kesini, karna kangen sama kamu. Kamu kok nomernya gak aktif Vin?"

"Kita ngobrolnya sambil duduk aja ya?" Agnes mengangguk mengiyahkan.

Kini keduanya duduk di tempat Agnes tadi. Sungguh Agnes begitu senang bertemu kembali dengan Kevin, meskipun Kevin nampak seperti orang cemas tidak karuan.

Apa yang harus Kevin katakan? Apakah gadis itu akan terima jikalau mengetahui bahwa ia sudah bertunangan bahkan mau menikah?

"Kevin, kamu belum jawab pertanyaan aku, kamu kemana aja?"

"Gua ada. Gini Nes, mulai sekarang..."

"Kevin kamu tau gak? Aku waktu kemarin-kemarin ke hutan sama Arven. Karna kamunya sibuk jadi kebetulan ada dia, yaudah aku kesana sama dia. Aku kesana buat selamatin Eliza, Eliza itu hantu dari kalangan sad ghost dimensi tiga. Sebenarnya aku mau cerita ini sama kamu, tapi waktunya belum pas. Dan sekarang sepertinya waktu yang pas. Kamu jangan salah paham ya, aku gak ada perasaan apapun sama Arven. Aku cuman sayang sama kamu dari dulu" Agnes meraih tangan Kevin, lalu tersenyum menatapnya.

Sungguh Kevin merasa sangat bersalah telah menyakiti Agnes seperti ini. Sementara gadis itu slalu jujur dengan apapun yang terjadi.

"Maafin aku baby, aku ada urusan penting soalnya. Papa kan udah bebas dari penjara, kadang pekerjaannya aku yang hendel"

"Calon mertua aku udah bebas ya? Dari kapan? Kok kamu belum cerita?"

Kevin menceritakan panjang lebar tentang banyak hal selama satu tahun yang lalu, tapi ia tak menceritakan bagian soal gadis yang sudah di jodohkan oleh papanya.

Entah harus memulai darimana jika Kevin mengatakan hal itu, ia benar-benar tak sanggup menyakiti Agnes.

...

Waktu bergulir begitu cepat, meskipun beberapa waktu bertemu dengan Kevin tapi tetap saja nomer Kevin tidak juga aktif.

Agnes jadi bingung, ia merasa ada yang di tutup-tutupi. Tapi saat ini bukanlah waktunya untuk memikirkan Kevin, ia harus bersiap pergi menuju kampung halaman Eliza dan tentunya bersama dengan ketiga hantu itu.

"Agnes kau tidak bawa baju salin?" tanya Ofi.

"Kau pikir dia mau piknik? Dia hanya mau menemui nenek Eliza dan ibuku. Benar begitu Agnes?" tanya Yoya pada Agnes.

"Ibu kamu? Memang rumahnya disitu juga?"

"Iya Agnes akukan sudah pernah bercerita."

"Oh yaudah iya nanti aku sekalian kesana biar masalah kalian kelar dan kalian bisa pergi dengan tenang"

Yoya dan Eliza tersenyum senang. Mereka tak menyesal datang pada Agnes. Rupanya benar kata Ofi, bahwa Agnes adalah gadis baik yang memiliki hati bagai malaikat.

Agnes pergi sendiri sore-sore begini, ia tidak tahu harus meminta di temani siapa. Tapi jika ia mampu maka ia akan lakukan sendiri.

Dengan terpaksa Agnes berbohong meminta izin pada orangtuanya untuk pergi ke rumah teman kerjanya, untung saja mereka percaya dan tidak curiga sama sekali. Jadi Agnes bisa memakai motor scoopy kesayangannya untuk bepergian ke tempat yang akan di tuju.

SAD GHOST 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang