Prolog

597 37 7
                                    

Zero, The King of Jametz...

"ZEROOO!!!"

...Seorang pemuda yang tangkas...

"OI BODOH!! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!!"

...Pemberani...

"KENAPA?! KKKHHHH.."

...Kuat...

"AKU MOHON HENTIKAN SANDIWARAMU INI!!"

...Dan sangat percaya diri...

"ZERO!! BUKA MATAMU!!"

Telah mati hari ini...





A Million Memories With You✨





Hari itu, sebagian murid kelas 1-5 Angkatan 59 SMA Hikari no Kuni berkabung.

Langit yang tadinya cerah berganti menjadi keabuan dan menebar aura suramnya. Seakan perasaan duka mereka sampai ke atas sana.

"Kenapa..." Orb terisak sambil meremas sandwichnya.

Yang lain terdiam. Menahan pilu sembari meneguk ludah sendiri dengan susah payah.

"Oi...K-kau bohong kan,"suara Taiga yang tak kalah gemetar menyeletuk. "KAU BOHONG KAN?!! KATAKAN PADAKU KALAU KAU BERBOHONG!!"

"Taiga!!" Fuma langsung menarik lengan Taiga kencang. Lalu menatapnya dalam. Menyuruh pemuda itu agar tetap tenang.

"APA FUMA?! APA?!" Taiga membentak penuh amarah. "KENAPA KAU MEMBELANYA?! DIA PASTI BERBOHONG PADA KITA! TIDAK MUNGKIN ZERO-"

"ZERO SUDAH MENINGGAL, TAIGA!"

BUAKH!!

Taiga langsung membeku saat kepalan tangan Titas menghantam wajahnya dengan telak.

Ia diam bukan karena pukulannya. Namun karena perkataannya.

"Terimalah kenyataannya, Taiga..." Gumam Titas dengan wajah tertunduk. "...Zero memang sudah meninggal."

Sekali lagi, Taiga mengalami guncangan.

"Z-zero... Zero hanya pingsan, Titas... D-di-dia... Dia pasti akan bangun lagi-"

"Zero takkan bangun lagi, Taiga." Glenfire menambahi sembari menahan rasa sesak di dadanya. "Titas dan dokter benar."

Ucapan kedua temannya tersebut seakan membuat seluruh tulang di tubuhnya hancur. Pemuda bermanik keemasan itu kemudian terjatuh.

"Taiga!!" Fuma yang masih setia langsung berjongkok di sebelahnya.

"Tidak mungkin..." Raga Taiga bergetar hebat. Membuat air matanya mengalir deras tanpa izin. "Tidak mungkin Zero... Zero meninggalkan kita...Kkhh.."

"Kita tidak bisa menolak takdir. Terima saja semua ini, Taiga." Celetuk Victory pelan. Ia tidak tau kenapa, namun rasanya ia tertular suasana hati orang orang ini.

A Million Memories With You [End]Where stories live. Discover now