Fuma

183 27 10
                                    

Jika ditanya siapa Zero di mataku,

"Dia adalah orang yang sangat berbisik. Dia selalu bertengkar dengan Taiga. Namun dia baik."

Aku dan Zero memang tidak terlalu dekat. Status kami hanyalah teman sekelas. Tak lebih. Bahkan aku jarang sekali berbicara dengannya.

Walau begitu, aku tau dia adalah tipe pemimpin masa depan yang bisa diandalkan. Ia maju demi teman temannya. Mengorbankan rasa takutnya untuk meyakinkan kami semua.

Tapi, dia memang sangat menggelikan. Ia selalu memamerkan dirinya padahal ia jauh dari kata keren. Selain itu, dia sangat bodoh.

Meski begitu, aku tidak protes. Karena aku percaya. Kelebihannya bisa menutupi kekurangannya itu.

Kenanganku dengannya yang bisa kuingat... Mungkin disaat makan siang.

Kutatap mangkuk berisi sup sayur itu cukup lama. Sembari sesekali memainkan sendok.

Aku tidak suka sup sayuran. Apalagi wortelnya.

"Hah..." Aku menghela nafas panjang. Sepertinya hari ini aku tidak makan siang.

"Oh Fuma." Tiba tiba sosok Zero melintas di depanku dan berhenti. "Kenapa tidak makan?"

"A-aku tidak... Suka." Jawabku dengan nada lesu.

"Wah, mau tukaran?" Cerocosnya sambil merogoh-rogoh saku celana. Kemudian tangan kanannya terulur kearahku sembari menggenggam sebungkus yakisoba. "Kau makan ini, aku makan sup mu."

"K-kau... Kau yakin?" Entah hanya kebetulan atau dia memang tau, kalau aku menyukai yakisoba.

"Kenapa tidak? Kau suka kan? Taiga pernah bercerita padaku." Terjawab langsung tanda tanyaku.

"Tapi-"

"Oke, deal. Ini rotimu." Tanpa mendengar jawaban dariku, ia langsung menaruh roti itu dan duduk di hadapanku. Lalu makan dengan percaya dirinya.

"Terima... Kasih." Kuremas pelan yakisoba pemberiannya sembari tersenyum kecil. Ia hanya menjawab dengan anggukan mantap.

Kalau saja aku tau kalau hidupnya sependek itu, bakal kusimpan yakisoba tersebut dan kuawetkan.

Dan jika ditanya aku akan melakukan apa saat Zero kembali hidup,

"Aku akan memberikannya yakisoba yang lebih enak sebagai balasan waktu itu. Lalu berusaha untuk makan sup sayur dengannya. Aku ingin lebih dekat dengannya. Haha."

Salam,
Fuma

A Million Memories With You [End]Where stories live. Discover now