Two

376 76 7
                                    

⚠️ Warning!

Mengandung kata-kata kasar yang sangat tidak pantas untuk ditiru. Kalimat digunakan hanya untuk membuat perasaan yang dirasakan tokoh terkait bisa tersampaikan dengan baik.

Best regards,
Hikari Chiyo

.

.

.

.

Jika pada akhirnya kau lepaskan, mengapa kau bersikukuh untuk menggenggam tanganku terlebih dahulu?

-HH-

.

.

.

.

.

"Bagaimana skripsinya?" tanya Naruto dengan riang. Tangan pria pirang itu langsung menggenggam tangan Hinata hangat.

"Berjalan dengan seharusnya. Tapi pria bodoh itu bertingkah semakin mencurigakan," balas Hinata dengan kesal.

"Apa kita harus membahas tentang Sasuke lagi?"

Hinata menghela napas. Tersadar jika kata-kata spontannya itu bisa menyakiti Naruto. Dia tidak boleh membicarakan pria lain ketika bersama dengan kekasihnya kan? Walaupun konteksnya membenci, tetap saja.

"Maafkan aku ..." bisik Hinata dengan raut bersalah.

"Bukan apa-apa. Asalkan kau segera lulus dan kita bisa menikah. Aku akan melakukan sekuat tenaga hal yang kubisa untuk menjauhkanmu dari psikopat itu."

"Aku benar-benar berharap kau bisa melakukannya. Astaga ... Pria itu menakutkan. Aku hanya ingin hidup tenang. Dan aku tidak mendapatkannya."

Naruto langsung memeluk Hinata hangat dan mengecup puncak kepalanya.

"Tunggu aku mewujudkannya."

"Akan kutunggu."

Hinata tersenyum dan menenggelamkan wajah pada dada bidang Naruto lebih dalam. Menikmati momen itu tanpa tahu ada sepasang mata hitam yang mengeratkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

"Kalian tidak akan bisa bersama. Hinata adalah milikku. Hanya milikku. Sampai kapanpun akan menjadi milikku. Siapapun yang memilikinya, aku pastikan akan melepaskannya. Aku tidak peduli dengan kematian. Yang penting Hinata menjadi milikku."

Sasuke memang gila. Dia tidak keberatan dituduh seperti itu. Karena gila selalu menjadi nama tengahnya dan Sasuke tidak keberatan dengan semua itu.

.

.

.

.

.

"Apa?!"

Hinata melotot geram pada Neji dengan tatapan penuh permusuhan. "Apa maksudmu dengan perjodohan antara Uchiha dan Hyuuga!"

"Kenapa memangnya? Mereka mengatakan itikad baik itu dengan penuh perdamaian. Kakak pikir tidak ada salahnya."

"Salah! Aku tidak mau menikah dengan Sasuke!"

Before You GoWhere stories live. Discover now