3. Si Naga Biru

101 14 0
                                    

Tes! Tes! Tes! Bunyi tetesan air bergema di sekeliling, membuatku terbangun dan bangkit. Sebuah ruangan serba putih terpapar di sekelilingku dengan butiran air turun dan mendarat di lantai putih. Aku tercengang, tempat apa ini?

Aku menatap lantai, melihat pantulan bayanganku di sana. Astaga! lagi-lagi aku dibuat terperangah. Bagaimana tidak? Aku melihat bayangankumengenakan jubah biru yang nyaris menutupi sekujur tubuh.

Mengatur napas panjang, aku kembali berdiri dan melihat pantulan bayanganku. Terlihat jelas pakaian yang dikenakannya berbeda sekali denganku. Bagaimana bisa?

"Selamat datang di alam kesadaranmu, tuan." Terdengar seseorang menyapa dari arah belakang.

Aku pun menoleh. Terlihat Seekor naga kecil bersisik biru dengan motif-motif indah di sayap dan ekornya berdiri tidak jauh dari hadapanku, tengah menatap tajam. Ukurannya nyaris setinggi pinggangku.

"Halo Tuan? Apa kabar?" ucap naga itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo Tuan? Apa kabar?" ucap naga itu.

Eh... Aku ternganga lebar. Mengusap mata. "Ka.. kau.. bisa bicara? Apa... Apa aku gak salah dengar?"

Dia mengerung kencang, membuat lubang hidungnya mengeluarkan asap tipis. Spontan membuatku ketakutan.

"Siapa kau? Apa kau seekor naga?" tanyaku sekenanya.

"Tentu saja aku seekor naga. Perkenalkan, namaku Danemon. Aku adalah seekor Naga Element. Aku sengaja datang ke sini, untuk kembali mengajakmu berpetualang. Aku sudah tidak sabar berjumpa denganmu, Tuan Kayzan."

Hah! Aku semakin kaget. "Bagaimana.. bagaimana kau tahu namaku?"

"Tentu saja aku tahu. Kamu adalah Seorang Kesatria Naga yang telah menjadi tuanku," Naga tersenyum seakan menyambutku. "Sebenarnya dirimu sudah ada di masa lalu, namun sayangnya dirimu yang dulu telah meninggal akibat peperangan besar saat ini. Tetapi kini kamu telah terlahir lagi, dan sudah saatnya kamu bertarung kembali bersamaku seperti waktu itu ."

Naga itu melihat pantulan bayanganku, seakan-akan terngiang sesuatu.

Aku menghela napas, bertanya-tanya. Pertama, ada seekor naga di hadapanku. Kedua, naga ini bisa bicara. Ketiga, naga ini tahu namaku. Keempat, dia malah menyebut aku, Kesatria Naga dan memanggilku dengan sebutan tuan. Dan kelima dia mengajakku untuk berpetualang, dia kira aku ini seorang penjelajah.

"Sebentar. Kamu tadi memanggilku Kesatria naga? Apa itu benar?"

"Tentu saja, tuan adalah Kesatria naga. Bahkan merupakan keturunan dari kesatria-kesatria hebat sebelumnya."

Aku masih terdiam. Masa sih, setahuku aku hanya orang biasa. Ayah dan ibuku juga orang biasa. Begitu pula Kakek dan Nenekku. Mungkin aja naga ini cuma mengada-ada. Masa' orang yang hobinya menghayal gak jelas ini adalah Kesatria Naga. Cih... Jangan-jangan apa yang kulihat ini juga khayalanku. Ayolah Kayzan... Sadarlah!

THE DRAGON ELEMENT (End)Where stories live. Discover now