Bab 13

6.9K 546 44
                                    

Matteo gelisah di kursinya. Dia tidak fokus membaca pergerakan grafik saham di layar laptopnya karena matanya terus melirik ke arah ponselnya dan pikirannya masih tertuju kepada Violetta yang tak kunjung menghubunginya.

Berdasarkan pengalamannya, biasanya wanita kaya raya tidak akan luluh dengan barang mewah. Mereka lebih mudah disentuh oleh hal-hal simpel namun romantis dan memiliki arti yang tulus dari orang yang memberinya. Maka dari itu, selama tiga hari terakhir dirinya terus mengirimkan bunga tulip untuk Violetta, tapi Matteo tidak pernah mendapatkan respon darinya.

"Mat, kau sudah melihat grafiknya?" ujar Collin yang berjalan masuk begitu saja ke dalam ruangannya. "Perubahan harga saham dalam satu intervalnya cukup signifikan. Tidak sia-sia kita melakukan akuisisi dengan NVD, karena hasilnya sekuat ini."

Matteo tidak menanggapi perkataan Collin dan menatap layar laptop sambil mulai memainkan bibirnya.

"Mat, ada apa? Apa kau sedang terpikir untuk membeli saham lagi?"

"Collin, menurutmu kenapa wanita sulit diajak berdamai?"

Collin mengerutkan dahinya, saat Matteo bertanya di luar topik pembicaraan.

"Nomorku diblokir, Andreas memperkuat penjagaannya, dan aku tidak tahu dengan nasib bunga yang aku berikan padanya, mungkin bisa saja bunga itu langsung dibuangnya." keluh Matteo.

Collin terpaku di tempatnya, dia sedang mencoba memahami apa yang Matteo katakan lalu dihubungkan dengan kondisinya sekarang yang terlihat begitu tak bergairah.

"Maaf, apa kau sungguh Matteo sahabatku?"

Matteo langsung meliriknya sinis. "Aku bukan sahabatmu!"

"Benar, ini kau!" Collin mengangguk karena Matteo paling tidak suka mengakuinya sebagai sahabat. "Tapi kenapa kau seperti ini?" Collin langsung panik dan berjalan mendekat, meraih wajah Matteo dan membuka matanya lebar-lebar.

"Kau mau aku tembak?!" ucapnya geram.

Collin kemudian menjauh darinya, tapi ia masih belum bisa menutupi rasa keterkejutannya dengan perubahan drastis yang dialami oleh Matteo ini.

"Apa Violetta membuat perasaanmu tidak karuan?"

Matteo mengangguk mengakuinya.

"Ya Tuhan! Kau jatuh cinta padanya, Mat?"

Matteo mengendikan bahunya. Dia tahu bahwa perasaannya kepada Violetta terasa berbeda jika dibandingkan dengan beberapa wanita yang dia jadikan kekasih di masa lalu, tapi gejalanya hampir mirip dengan apa yang ayahnya rasakan kepada Emma. Jadi untuk memastikannya, dia harus bertanya langsung kepada sang ayah.

"Tempo hari kau panik karena Violetta melihat darah di celanamu dan meninggalkanmu saat kalian sedang makan siang. Lalu Violetta memblokir nomormu, dan menutup semua akses agar kau sulit menemuinya, bahkan bunga yang kau kirim tidak berpengaruh padanya sama sekali."

Matteo menghela napas frustasi.

"Mat, gelagat Violetta sudah jelas. Bukan dia tidak mau berdamai, dia hanya ingin menyingkirkanmu dari hidupnya. Artinya, kau ditolak!"

"Apa kau bilang? Aku ditolak?!" pekik Matteo, kemudian dia mendengus dan tertawa terbahak-bahak.

Collin pikir dia sedang bicara dengan siapa? Dengan bangga dunia memperkenalkan sosok Matteo Accardi Faragos sebagai pemimpin sukses perusahaan investasi Faragos Kingdom, sekaligus pemimpin kartel mafia Pancrozia. Kesuksesannya itu diraih karena semua orang yang terhubung dengannya, tidak bisa menolak apa yang dikatakan, dilakukan dan diperintahkan olehnya. Matteo punya kuasa atas segala keinginannya, tak terkecuali dengan Violetta.

When Villainess Falls In LoveWhere stories live. Discover now