Bab 60

3.1K 339 80
                                    


~Vote sama komen 🔥dulu sebelum baca~

~Soalnya ini bab paling panjang~

~Dan di akhir kalian akan nemuin titik terang~

~Eits jangan langsung scroll ke bawah~

~Pelan-pelan aja bacanya~

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


"Sangat disayangkan kita hanya terbang ke San Diego, waktu perjalanannya terlalu singkat untuk kita berdua yang selalu bermain lama."

Violetta langsung menoleh ke samping, di mana sekarang Matteo duduk. Dia yang kesal lantas menangkup pipinya, menekannya lebih kuat hingga Matteo kesulitan untuk bicara.

"Ya, sangat disayangkan, karena aku tak bisa menghukummu lebih lama." gertaknya yang mengundang tawa Matteo.

Violetta melepaskannya, dan Matteo kemudian mengusap pipinya yang sedikit sakit.

"Setelah bertemu Dean, kita bisa pergi ke hotel untuk beristirahat sebelum besok pagi kembali ke Vegas. Jika kau berniat menghukumku selama di kamar hotel, aku sama sekali tidak keberatan," goda Matteo seraya memainkan jari-jarinya di atas tangan Violetta.

"Oh Tuhan, sekarang aku mengerti kenapa kita berdua di pertemukan," keluh Violetta.

----

Akhirnya mereka mendarat di San Diego. Ludwig yang sudah menunggu di depan mobil, cukup terkejut dengan kehadiran Violetta yang turun dari pesawat berjalan di samping Matteo.

"Kenapa kau membawanya?" tanya Ludwig heran.

"Dia.."

"Aku juga ingin bertemu dengan mantan calon suamiku, Dean," sela Violetta yang mendapatkan tatapan aneh dari Ludwig.

"Kau bahkan menolak perjodohan itu, bagaimana bisa menyebutnya calon suami?" sindir Matteo, kemudian ia masuk lebih dulu ke dalam mobil.

Violetta mencebik, kemudian dia ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Matteo.

"Dean masih ada di tempat rehabilitasi, tapi pihak dokter yang merawatnya melarangku untuk menemuinya," ucap Ludwig ketika mobil mulai melaju meninggalkan bandara.

Violetta cukup terkejut mendengarnya, namun dia memilih diam dan mendengarkan obrolan mereka berdua.

"Separah apa kondisinya?"

"Aku tidak bisa memastikannya, perawat di sana mengatakan seperti itu."

Violetta tak bisa menahan lagi rasa penasarannya.

"Mat, apa yang terjadi? Terakhir kali aku bertemu dengannya di London, dia terlihat baik-baik saja."

"Dean seorang pecandu," jawabnya singkat.

"Apa?!" Violetta dibuat tak percaya.

"Aku memberinya Kokain jenis langka yang efek euforianya luar biasa, tapi efek buruknya juga tak main-main," timpal Ludwig.

"Dia bisa saja mati," Matteo menambahi.

Violetta tak bisa berkata-kata lagi. Kemudian ingatannya kembali dibawa ke waktu di mana saat-saat mereka bertemu. Masih teringat jelas bagaimana mereka duduk saling berhadapan di Rosemary, restoran milik Dean di London. Violetta tidak bisa melupakan senyumnya yang begitu hangat dengan sorot matanya yang lembut, meski saat itu wajahnya sangat pucat. Tapi pucatnya saat itu tidak Violetta artikan sakit, karena memang dasarnya kulit Dean seputih susu.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang