Bab 46

3.3K 410 73
                                    

Violetta duduk di kursi, memperhatikan Matteo yang begitu terlihat serius sedang memasak. Violetta tidak bisa menampik bahwa dirinya cukup terpesona dengan keahlian Matteo yang baru dia ketahui ini.

Bukankah ini sedikit tak adil baginya? Matteo hampir bisa melakukan segalanya, berbeda jika dibandingkan dengan dirinya.

"Sejak kapan kau pandai memasak?"

"Entahlah."

Violetta memiringkan sedikit kepalanya, saat Matteo berdiri membelakanginya. Dia ingin melihat bagaimana Matteo menata masakannya di atas piring sebelum dia menghidangkannya di atas meja.

"Apa kau pernah belajar memasak?" Matteo menoleh, kemudian membawa hidangannya ke hadapan Violetta.

"Pernah, tapi sepertinya memasak bukan keahlianku." Violetta menatap hidangan itu dengan mata berbinar. Hidangannya terlalu cantik, namun harumnya begitu menggoda. "Mat, kau belajar memasak dari Chef?"

"Dari Grey, dan yah dia pernah menjadi Chef sebelum bekerja dengan ayahku."

Violetta mengangguk, namun matanya masih tak teralihkan dari masakannya. Dan melihat reaksi Violetta, Matteo begitu senang.

"Aku tidak yakin, apa masakanku akan sesuai dengan seleramu atau tidak." Lantas Matteo duduk bergabung, lalu dia membuka wine dan menuangkannya ke dalam gelas.

Violetta menyeringai, kemudian dia mulai mencicipi masakan Matteo.  Dia mulai meresapi rasanya, dan segurat senyum muncul di wajahnya.

"Ini enak."

Matteo kembali tersenyum kemudian dia menyesap wine di gelasnya.

"Kau boleh menyombongkan dirimu Mat."

Matteo langsung tertawa, dan kemudian dia mulai menyantap masakannya. Ya, tapi Matteo tak perlu menyombongkan hal sepele seperti ini.

"Memasak bukanlah hal yang perlu disombongkan."

"Dengan bicara seperti itu, kau sudah menyombongkan dirimu di hadapan orang yang tidak bisa memasak."

"Kau terlalu sensitif."

Violetta meletakkan alat makannya, lalu menyesap wine di gelasnya. "Mungkin aku menjadi satu-satunya wanita yang tidak akan memasakkan makanan untukmu."

Tanpa sadar Violetta mengakui bahwa dirinya cukup sensitif.

"Aku tak peduli, toh bukan itu yang aku harapkan darimu."

Seketika Violetta terdiam.

"Aku katakan tadi, memasak bukanlah hal yang perlu disombongkan. Aku tidak peduli kau bisa masak atau tidak. Setidaknya kau bisa membuat dirimu tidak mati kelaparan."

Violetta mencebik, lalu melanjutkan makannya. Memang, dia jauh lebih mampu menghasilkan banyak uang untuk membeli makanan yang dia mau, menyewa Chef hebat untuk memasak di rumahnya, atau membeli restoran favoritnya.

"Jadi ke depannya kita tak perlu membahas ini lagi."

Violetta menoleh sambil mengerutkan dahinya.

"Kau tak perlu menatapku seperti itu."

"Aku memuji rasa percaya dirimu itu, Tuan Mafia." Violetta tersenyum simpul dan melanjutkan makannya.

Untuk apa merasa rendah diri? Matteo sangat percaya diri bahwa dia bisa mengembalikan hubungan mereka seperti semula. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya kali ini.

"Habiskan makanmu, setelah itu kau bisa membersihkan diri."

"Tunggu, maksudmu aku akan menghabiskan malam di sini?"

When Villainess Falls In LoveWhere stories live. Discover now