➸❦ ꧑ᥡ ᥙᥒᥱᥲ᥉ᥡ ᥣιfᥱ ➸❦ ❝Okkotsu Yuta X Reader❞ (End)

Meetings and terror

⸽Happy reading minna⸽
▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀

Kau menghela nafas kasar menunggu Yuta yang tak kunjung datang, kemarin pemuda itu bilang akan menjemput mu untuk ke sekolah.

"Menunggu ku?" Yuta duduk di atas motor ninja berwana merah, kau menatap datar pemuda tadi.

"Kenapa lama sekali? Dan kenapa juga kau bawa motor?!" Kau bangkit dari duduk mendekat ke arah Yuta yang tersenyun lima jari.

"Ah, Rika meminjam mobil ku dan yang tersisa hanya motor ini," tanpa aba aba Yuta memasangkan helm pada mu, ia turun dari motor merapikan rambut kau yang terlihat  berantakan.

"Kau tau aku benci motor, pertama helm nya berat kedua polusi udara ke tiga--Ehhuua!" Kau menjerit kala Yuta mengangkat tubuh mu menaiki motor tadi.

"Cewek itu gak boleh banyak omong, udah diam aja oke," Yuta menaiki motor setelah itu menyalakan mesin dan melaju dengan kecepatan di atas normal.

"YUTAA, BERHENTIII KAU MAU MATI MUDA? JANGAN NGAJAK NGAJAK DONG, PELAN PELAN WOII DASAR KAU TAYOOO!!" Kau berteriak sepanjang jalan sedangkan Yuta menyeringai tak memperdulikan teriakan mu, ia malah semakin memeperlaju Motor nya menyelip  dari pengendara yang lain.

"YUTA BERHENTI!!"

"APA? AKU TIDAK DENGAR!" Yuta berteriak.

"BERHENTII!"

"APA ? KAU MINTA CEPAT CEPAT? OKE!" Pemuda itu terus menaikkan kecepatan, Yuta tersenyum melihat wajah mu yang marah dari kaca sepion.

"YUTAAAAAA!"

Motor ninja berhenti di pakiran motor, pemuda itu melepas helm dan menatap kau yang menahan muntah, Yuta tersenyum ia turun dari motor.

"Ayo," Ajak Yuta kau hanya diam duduk di kursi penumpang meratapi nasib.

"Akan ku balas perbuatan mu barusan," Kau segera turun melepas helm segera berjalan mendahului Yuta.

▩⃟꣄ꪾ❁⃟݄ࣾ݃⊣▩⃟꣄ꪾ❁⃟݄ࣾ݃⊣

"Hora minna-san, ayo kita tentukan tema festival budaya!" Suara dengan penuh semangat itu membuat para siswa dan siswi berteriak senang.

"Baik sensei serahkan pada ketua kelas Maki," Gojou berucap tanpa melihat ekspresi wajah Maki yang menahan kesal, ia segera berdiri dan berjalan ke depan kelas kau tersenyum menyemangati Maki dari jauh.

"Ada ide buat festival?" Maki bertanya menatap satu persatu siswa yang ada di dalam kelas.

"Bagaimana kalau buat kafe?" Gadis berkacamata itu mengangkat tangan kanan.

"Rumah hantu!" Maki mencatat satu persatu ide.

"Hiburan seperti badut!"

"Balapan motor!"

"Dance?"

"Drama!"

"Kebun binatang!"

"Buat taman!"

"Peramal!"

"Buka toko buku!" Kau berucap sembari menopang dagu menatap papan tulis.

"Tuna!"

"Inumaki kau pikir ini pesta Tuna?" Teman sebangku Toge menatap tajam pemuda bermasker itu.

"Shake!"

"Baiklah Yuta apa pendapat mu?" Maki bertanya pada Yuta yang sedang asik asik nya bermain game di ponsel.

"Hmm adu jotos aja, sekalian ngasah kemampuan," Yuta tersenyum sampai kedua matanya menyipit, kau merinding saat melihat senyuman Yuta.