Worry and overprotective nature

2.5K 367 67
                                    


⸽Happy reading minna⸽
▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀

Perlahan cahaya menerangi penglihatan mu, melirik ke samping di mana seorang pemuda menunduk sembari memegang tangan mu dengan erat. Pandangan beralih pada tiga orang yang asik sendiri, kau menghela nafas lega. Pemuda di samping mu mengangkat wajah, kedua mata kalian bertemu.

"Apa ada yang sakit?" Yuta bertanya wajah panik terlihat jelas, ketiga orang tadi mendekat ke ranjang mengelilingi mu.

"T-tidak," kau menjawab pelan, merasa bersalah karena membuat keempat orang di depan mu khawatir.

"Mau minum?" Giliran Maki bertanya membantu mu untuk minum.

"Makasih."

"Senpai kau sudah baikan?" Kugisaki mengigit bibir bawah nya, kau tersenyum menangkan adik tingkat mu.

"Aku baik baik saja."

"Okaka!" Melirik pemuda bermata ungu, ia terlihat sangat khawatir.

"Sungguh--

"Apanya yang baik? Kau bahkan pingsan selama 5 jam?" Yuta memotong pembicaraan, menatap tajam diri mu.

"Hee selama itu?"

"Shake."

"Ya."

Kedua pemuda itu menjawab secara bersamaan, kau tersenyum canggung mengusap kepala bagian belakang.

"Itta!" Kau meringis kala merasakan sakit di punggung tangan, Yuta menatap mu dengan tajam memberitahu agar selalu hati hati.

"Bagian tangan mu masih belum sembuh jadi jangan terlalu banyak  gerak," Maki berucap menjentikkan jari di jidat mu.

"Eh, kenapa begitu?" Tanya mu mengusap punggung tangan kanan yang di perban, bisa kau lihat tangan mu membengkak.

"Jika kau banyak gerak yang ada bukan sembuh tapi malah semakin parah," ucap Maki berjalan menuju sofa.

"Kalau gitu kau izin saja untuk datang ke sekolah," Yuta menyahut sambil mengupas apel di atas meja.

"Aku tidak mau ada alpa di absensi ku!" Kau berucap menatap tajam Yuta.

"Tidak ada bantahan, ini untuk mu juga tau," Yuta menyuapi apel tadi ke mulut mu.

"Okkotsu-senpai benar, senpai harus istirahat!" Ucap Kugisaki ikut setuju dengan usul Yuta.

"Tapi--

"Okaka!"

"Padahal kau bisa main ponsel sambil baring di kasur dengan nyaman tanpa harus memikirkan pelajaran," ucap Maki bermain ponsel, kau menghela nafas panjang.

"Maaf saja Maki aku tidak seperti mu, aku lebih suka menulis materi sampai buku ku penuh," Kau berucap sambil menyambut suapan apel dari Yuta.

"Dasar murid teladan!" Maki berucap.

╰᭡⿴༘͜🍓ᰰ۪۪꧇  ⿴༘⃕

 ➸❦ ꧑ᥡ ᥙᥒᥱᥲ᥉ᥡ ᥣιfᥱ ➸❦ ❝Okkotsu Yuta X Reader❞ (End)Where stories live. Discover now