Beautiful Pain

63 3 59
                                    

"The greatest thing you’ll ever learn is just to love, and be loved in return.” - Henri de Toulouse-Lautrec

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku bahagia hidup bersamanya.

Pria ini jauh lebih baik daripada pria yang sebelumnya pernah aku temui. Dia hangat walaupun terkadang tidak bisa menunjukkan banyak ekspresi. Pekerjaannya juga membuat kami jarang menghabiskan waktu bersama. Dia selalu pulang malam jika mendapatkan kasus tertentu.

Pekerjaannya lumayan berbahaya dan selalu membuatku mengkhawatirkannya. Sebelum menjadi detektif seperti sekarang, Soonyoung adalah bawahan kakekku. Bisa dibilang, dia adalah kaki tangan dan orang kepercayaan keluargaku. Terkadang, Soonyoung bisa menjadi bodyguard dadakan untuk mengawasiku di banyak acara, seperti bar sampai pool party semasa sekolah dulu.

Selama 2 tahun menikah dengannya, perlahan aku bisa memahami sifatnya. Terkadang dia terlihat cuek di depanku. Ada saatnya dia sangat kaku dan terpaksa untuk tersenyum. Tapi dia mau mendengarkan ceritaku sampai tengah malam. Kwon Soonyoung juga bukan tipe pria tsundere seperti di Webtoon. Dia hanya seorang pria yang butuh perhatian dan kehangatan. Sampai sekarang, seharusnya aku sadar kalau hatinya tidak pernah menjadi milikku.

Kata-katanya ketika mengobrol juga sangat minim. Bukan karena malas atau tidak peduli, tapi dia lebih suka berbicara secara langsung tanpa basa-basi. Sejauh ini, dia hanya suka memelukku. Kami hanya berciuman di acara pernikahan. Setelahnya, tidak pernah melakukan itu sebagai rutinitas. Walaupun Soonyoung memelukku saat tidur dan meminjamkan lengannya untukku, tapi kami tidak pernah melakukan seks. Dia sama sekali belum pernah menyentuhku sejauh itu.

Suamiku masih mencintai istri lamanya. Bahkan, dia masih suka menyendiri di depan kolam renang sampai tengah malam. Soonyoung masih belum bisa melupakan istri lamanya, karena itu sulit baginya untuk mencintaiku. Aku tahu dia memiliki banyak kenangan dengan istri lamanya dibandingkan denganku. Soonyoung pernah bercerita walau terpaksa, tapi dia menangis dan berakhir menangis bersama.

Soonyoung pernah mengajakku ke restoran Jepang kesukaannya. Dia benar-benar menyukai semua jenis masakan khas Jepang, khususnya shushi. Di restoran itu, dia bercerita tanpa rasa ragu dan menumpahkan semua kisahnya padaku. Untuk yang pertama kalinya juga, suamiku terbuka di depanku.

Kami menikah setelah 1 tahun istrinya meninggal. Tentu aku tidak menolak pernikahan ini karena aku sudah mengaguminya sejak kuliah. Dia pria yang luar biasa. Seharusnya aku tidak mengutamakan keegoisanku saat melihat ekspresi sendunya sambil mengucapkan sumpah di altar.

Di acara pernikahan kami, sangat jelas bahwa Soonyoung tidak pernah mencintaiku. Walaupun begitu, dia sudah berjanji pada kakekku bahwa dia akan melindungiku dari semua musuh kakek. Ya, dan dia melakukannya. Berkali-kali menyelamatkanku dari ambang kematian. Ketika aku tertabrak mobil di Malta, dia menyelamatkanku.

Banyak sekali yang dia lakukan untukku. Bukan hanya hal besar, terkadang hal kecil yang dia lakukan juga membuatku senang. Aku suka sekali saat dia bertanya tentang kegemaranku pada buku bacaan. Terkadang bisa menghabiskan 1 jam berdua di ruang baca ditemani teh hangat sambil melihat bintang.

Kwon Sooyoung mencoba melakukan segala hal untukku. Walaupun aku tahu, semua itu hanya untuk pekerjaan dan balas budi pada kakekku. Aku tidak pernah mempermasalahkannya sampai sekarang. Waktu yang dia habiskan denganku sudah lebih dari cukup. Aku bisa menunggu sampai hatinya siap dan menerima cintaku.

Malam ini aku menunggunya di ruang baca saat Soonyoung pergi mandi. Saat pulang tadi, wajahnya menunjukkan ekspresi bahagia dan bilang padaku kalau kasus yang sudah lama dia tangani berakhir malam ini karena pelaku sesungguhnya sudah tertangkap.

Happy Ending Series | SeventeenOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz