4.KECELAKAAN KECIL

4.3K 343 12
                                    

Vote dan komen juseyo....

Anyeong gw up, semoga suka chp ini, komen komen juseyooo🥺

Jaemin menyandarkan punggungnya pada sofa empuk di ruang tamu. Jujur dirinya sedikit lelah karena hari ini ia mengerjakan banyak hal, mulai dari mencuci, setrika, hingga memasak.

Sebenarnya Jaemin pun sudah sangat terbiasa melakukan kegiatan rumah tangga seperti itu, tapi mungkin karena efek kehamilan nya ia merasa cukup lelah.

"Aduh mana lantainya masih kotor lagi, ngepel sekalian aja kali ya, baru abis itu istirahat"
Monolog Jaemin kemudian mengambil alat pel dan segera mengepel apartemennya yang cukup kotor menurut Jaemin.

Namun saat sedang sibuk mengepel handphone nya berbunyi. Mau tak mau Jaemin segera berjalan cepat untuk mengambil handphone nya yang ia letakkan diatas meja melupakan lantai yang licin akibat cairan pel.

"Akh"
Jaemin memegang perutnya erat ketika ia jatuh terduduk dengan alat pel ditangannya.

Dering telepon terus berbunyi yang Jaemin tebak adalah panggilan dari Jeno. Tapi Jaemin tak cukup kuat untuk kembali berdiri, perutnya kram.

"Aaakhh, sakit"
Keluh Jaemin tanpa bisa berbuat apa-apa. Nafasnya tersenggal tak beraturan. Jaemin menangis manahan rasa sakit yang menderanya. Jaemin ingin pingsan rasanya, Jaemin bingung pada siapa ia harus meminta pertolongan dalam keadaan dirinya hanya seorang diri dirumah.
Tapi seperti nya tuhan begitu baik pada Jaemin.

"Na, lo dimana? "
Suara itu membuat harapan Jaemin kembali muncul.

"Felix, g-gue disini"
Jawab Jaemin sekuat tenaga.

Sedangkan Felix tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya ketika melihat Jaemin meringkuk dilantai.

"Na lo nggak papa Na? "
Panik Felix membantu Jaemin untuk bangun.

"Sakit, perut gue kram, ayo kerumah sakit sekarang"
Jawab Jaemin dengan suara lemah.

***

Benci, Jeno benci dirinya harus dalam keadaan seperti ini. Keadaan dimana dirinya harus mengebut di jalan raya dengan Jaemin yang berada di rumah sakit menantinya.

Kenapa hal seperti ini terus terulang. Beberapa menit lalu Felix menelpon nya dan mengatakan bahwa Jaemin tengah berada di rumah sakit karena terpeleset dan perutnya kram.
Bagaimana Jeno tidak kalang kabut mendengar kabar itu. Bahkan Jeno meninggalkan rapat begitu saja. Bukankah membawa Jaemin ke rumah bundanya adalah ide yang bagus sejak awal namun terus ditolak oleh Jaemin.

Jeno membuka pintu ruangan dokter yang menangani Jaemin dengan cepat dan mendapati Jaemin tengah mengobrol dengan dokter dengan senyuman di bibirnya. Apa-apaan ini, bahkan Jaemin terlihat baik-baik saja.

"Adek kenapa?, kok bisa jatuh itu gimana? "
Tanya Jeno pada Jaemin

"Adek nggak papa mas, kepleset aja"

" tuan Jeno silahkan duduk terlebih dahulu"
Dokter Seokjin mempersilahkan Jeno duduk.

"Tidak perlu, bagaimana keadaan istri dan anak saya? "
Tanya Jeno to the point.

"Semuanya aman, baik Tuan Jaemin dan kandungannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tuan Jaemin hanya terpleset yang menyebabkan kram pada perutnya, tuan Jaemin hanya perlu bed rest sementara waktu"
Jelas dokter Seokjin membuat Jeno menghela nafas.

"Kan mas, adek nggak papa"
Celetuk Jaemin.

"Kita pulang sekarang, terima kasih dok"
Jeno menarik tangan Jaemin keluar ruangan.

MOMMY DADDY AND BABY J (Sequel TYM) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang