MOMMY DADDY AND BABY J (Sequel TYM)

13.KALAU RINDU YA BERTEMU

Vote dan komen juseyo.....

Hallo guys maaf ya up nya telat banget. Author lagi isoman nih kalian jaga kesehatan ya, pake masker juga. Jangan sampai kelalaian satu orang satu keluarga yang harus nanggung😊.

Author juga nggak pernah buka wattpad sejak isoman, jadi sampe ngga kepikiran buat nulis. Ini author usahain up walau udah telat. Maaf ya sekali lagi.

Happy Reading guys😘

"Mas Jenoooo"
Jaemin berlari kecil kearah Jeno yang masih berada di ambang pintu.
Jaemin memeluk suaminya itu erat begitupun Jeno yang membalas pelukan Jaemin dengan senang hati.

"Adek kok lari larian sih, lain kali nggak boleh ya"
Tutur Jeno masih dengan posisi memeluk Jaemin dan menghirup aroma Jaemin dalam dalam. Ah Jeno begitu merindukan aroma ini.

"Hehe iya maaf Mas, abisnya adek kangen banget sama Mas Jeno"
Jaemin melepaskan pelukan nya lalu menatap wajah tampan suaminya.

"Iya mas juga kangen banget sama adek"
Jeno mencium kening Jaemin, kemudian beralih ke pipi, hidung, dan berakhir pada lumatan di bibir Jaemin.

"Baby juga kangen Daddy loh"
Celetuk Jaemin ketika Jeno sudah melepaskan ciumannya.

"Oh iya hai baby J"
Jeno mencium perut Jaemin sembari mengelusnya lembut.

"Mas Jeno mau adek bikinin minum apa?, teh apa kopi?, atau mas Jeno mau adek masakin sekalian? "

"Teh aja dek, Mas belum laper, liat nih perut adek udah makin besar, jangan aktifitas berat-berat ya, terus kemarin Mama bilang ke Mas kalo adek berkebun, itu beneran? "

"Hehehe adek bosen Mas, bingung mau ngapain"

"Lain kali dikurangin ya dek aktifitas kaya gitu, Mas khawatir banget di sana, Mas nggak bisa jagain adek dari deket"
Jeno mencium puncak kepala Jaemin.

"Iya Mas, nggak adek ulangin lagi, makasih ya udah khawatir sama adek"

"Mas sayang sama adek, rasa khawatir pasti muncul gitu aja setiap saat, rasanya Mas bener-bener pengen deket terus sama adek"

"Ummm Mas Jeno, I love you"

"I love you too dek"

"Yaudah sekarang Mas Jeno mandi, terus bersih-bersih dulu, adek tunggu di meja makan ya"

"Iya, tapi dek"

"Kenapa Mas? "

"Nanti malem? "

"Iyaaaaa, dasar mesum"

***

Renjun sudah bersiap-siap dengan pakaian rapi sesekali membenarkan letak rambutnya. Hari ini ia akan ke bandara untuk menjemput Ardhito, kekasih nya. Hati Renjun rasanya berdebar tak karuan, rasa rindu yang begitu membuncah selama tiga minggu ini seolah berlomba menunjukkan atensinya untuk segera disembuhkan dengan sebuah pertemuan.

'Kalau rindu ya bertemu'
Itu kata orang-orang. Dan hari ini Renjun akan melakukan itu untuk mengobati rasa rindunya.

Mungkin sekitar satu jam lagi pesawat yang di tumpangi Ardhito akan landing. Namun karena perjalanan dari rumah nya menuju bandara yang lumayan memakan waktu, Renjun memutuskan untuk berangkat saat itu juga, belum lagi jika jalanan macet, pasti akan membutuhkan waktu lebih untuk sampai disana.