9.MEMBUJUK NANA

3.5K 298 46
                                    

Vote dan komen juseyo...

Maaf ya kalo gajelas, lagi buntu banget😅



"Boleh ya dek? "

"Unggg ENGGAK!, mas Jeno nggak boleh pergi"
Jaemin memeluk Jeno erat mengabaikan tatapan bingung dari Taeyong.

"Suami kamu itu kan keluar kota karena urusan kerjaan Na"
Ujar Taeyong memberi pengertian.

"Enggak, Nana bilang nggak ya enggak. Mas Jeno ayo ke kamar"
Jaemin berdiri dari duduknya dengan menarik tangan Jeno.

Jeno hanya menurut kemudian menatap mertuanya dengan tatapan 'tenang biar Jeno yang atur'

Sesampainya di kamar Jaemin segera merebahkan dirinya ke kasur meninggalkan Jeno yang masih menutup pintu.

Melihat itu, Jeno hanya menghela nafas kemudian berjalan mendekati Jaemin dan berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan Jaemin yang tengah berbaring.

"Adek"
Jeno mengelus surai Jaemin, sedangkan Jaemin masih mempertahankan ekspresi murung nya.

"Mas pergi cuma seminggu kok dek"

"Kalau Mas Jeno pergi nanti siapa yang nemenin adek, siapa yang huwaaaa"
Tangis Jaemin akhirnya pecah. Jaemin sendiri memang tidak siap jika Jeno harus meninggalkan nya walau hanya untuk sementara waktu mengingat mereka memang tidak pernah berpisah jauh sejak awal menikah.

"Adek jangan nangis, cup cup"
Jika Jaemin sudah menangis seperti ini Jeno pun bingung harus bagaimana.

"Nanti hiks, nanti siapa yang puk puk adek kalau adek nggak bisa tidur huwaaa, nanti kalau punggung adek sakit siapa yang elus-elus sampe adek ketiduran, nanti kalo baby nya kangen gimana? Nggak mau, nggak mau ditinggal sama Mas Jeno huwaaa"
Oceh Jaemin panjang lebar disela tangisnya.

Melihat tangis Jaemin yang semakin tidak karuan, Jeno memutuskan untuk menaiki ranjang dan langsung mendekap Jaemin erat. Membawa Jaemin ke pelukan nya dan membiarkan Jaemin menangis di dadanya adalah cara ter ampuh untuk meredakan tangis Jaemin.

"Udah ya nangisnya, nanti mata adek sembab, mas pasti juga bakalan kangen banget sama adek, sebenernya Mas juga nggak mau jauh jauh dari adek, tapi papa butuh bantuan Mas, papa nggak mungkin handle proyek sebesar itu sendirian"
Jelas Jeno tapi yang ia dapatkan hanya gelengan pelan dari Jaemin yang masih betah bersembunyi di dadanya.

"Nanti Mas bakal rajin rajin video call adek deh setiap Mas senggang, mas pasti sempetin telefon adek gimana? "
Tanya Jeno lagi namun Jaemin masih saja menggeleng pelan.

"Oh, atau adek mau mas beliin sesuatu?katanya adek pengen beli hp baru kan? "

"Nggak, Mas kira adek istri apaan bisa dibujuk pake barang, nggak mau"
Ketus Jaemin.

"Masa adek nggak mau sih hp keluaran terbaru, itu loh yang kameranya ada tiga"
Bujuk Jeno tak menyerah.

Sedangkan Jaemin mendongakkan kepalanya, agaknya Jaemin sudah mulai goyah dan tertarik dengan penawaran Jeno.

"Yang kayak hp nya Echan? "
Tanya Jaemin masih dengan nada ketus. Sedikit gengsi karena sudah menolak tawaran Jeno.

"Iya, yang kayak hp nya bang Mark juga, adek mau nggak? "
Tawar Jeno membuat pendirian Jaemin runtuh.

"Ummm mauuu"
Pada akhirnya Jaemin luluh.

"Oke, besok kita beli"
Cetus Jeno.

"Tapi Mas janji ya, nanti Mas di sana makan nya tepat waktu, terus sering video call adek? "
Jaemin mengacungkan jari kelingking nya.

MOMMY DADDY AND BABY J (Sequel TYM) Where stories live. Discover now