Chapter 20 (The End)

781 26 7
                                    

“Semuanya sudah siap?” tanya Bryan
“Sudah” jawab mereka serempak
“Baiklah, ayo berangkat” ucap Bryan
Mereka pun berangkat menuju lokasi pertempuran. Sesampainya di sana, mereka sudah disambut oleh musuh yang sudah menunggu dan pasukan mereka sudah siap siaga. Mereka langsung mengambil posisi yang sudah ditentukan. Dari arah musuh, muncullah seorang lelaki yang cukup gagah. Ia tersenyum kearah mereka.
“Wah, lama tidak bertemu Calvin” ucap lelaki itu
“Ya, sudah lama gue nggak ketemu diri Lo yang menyedihkan ini” jawab Calvin tajam
Lelaki itu menggeram marah sebelum berucap lagi.
“Nggak gue sangka kalo Lo masih hidup” ucap lelaki itu sambil menyeringai
“Ya. Karena Lo nggak akan pernah bisa ngebunuh gue, Jeffrey” sekarang Calvin yang menyeringai
“LO!!!”
“SERANG!!!”
Mereka mulai menyerang. Lelaki yang bernama Jeffrey tadi sedang bertarung dengan Calvin secara membabi buta. Semua orang fokus bertarung, sedangkan di tempat Raena.

#Raena side
"Calvin sangat pandai dalam mengacaukan emosi seseorang atau Jeffrey yang mudah tersulut” ucap Bryan
“Diantara keduanya” ucap Raena
“Ya, dia tidak berubah” ucap Bryan sambil menatap ke depan
Sekarang mereka sedang berada di wilayah tim medis. Di wilayah ini tidak diperbolehkan membunuh atau melukai. Jadi mereka tidak perlu khawatir akan diserang.
“Rae, kurasa dia masih menyukaimu” ucap Bryan tiba-tiba
“Ya aku berpikir begitu”

Flashback on
“Nana, aku mencintaimu. Jadilah kekasihku”
“Haahh”
Raena menutup bukunya kasar.
“Jeje, aku kan sudah bilang kalau aku nggak mencintaimu” ucap Raena jengah
“Tapi na, aku mencintaimu” ucap Jeffrey
“Iya, aku tahu. Tapi aku tidak mencintaimu dan jika aku menjalin hubungan denganmu, maka kamu hanya akan merasakan cintamu yang bertepuk sebelah tangan. Aku nggak mau kamu merasakan itu” jelas Raena
“Lagian je, apa kau tidak lelah? Kau sudah berkali-kali menyatakan perasaanmu kepada nana” heran Bryan
“Tidak, aku tidak peduli berapa kali aku menyatakannya. Yang terpenting yaitu Nana bisa jadi milikku” ucap Jeffrey sambil tersenyum menatap Raena
“Aku mulai curiga bahwa kau tidak mencintai Nana tapi terobsesi dengan nana” ucap Bryan
Jeffrey terdiam, ia lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Raena menatap Bryan.
“Apa?” tanya Bryan
“Kau menyakiti hatinya, Ian” ucap Raena
“Tapi na, apa kau tidak merasakannya?” tanya Bryan
“Haahh, aku tidak tahu” ucap Raena lelah
Bohong jika Raena tidak merasakannya. Ia bahkan sudah merasakan itu sejak lama. Tapi karena tidak mau menyakiti Jeffrey, ia akhirnya memilih diam dan berpura-pura tidak tahu.
“Na, ayo sudah waktunya pulang” ucap Bryan
“Hmm”
Mereka pun berjalan menuju tempat parkir sekolah.
“Jeffrey sepertinya sudah pulang lebih dulu. Mau kuantar?” tawar Bryan
Raena hanya mengangguk sebagai jawaban. Bryan memberikan Raena helm. Setelah memakai helm, Raena naik ke motor sport Bryan.
“Sudah siap?”  tanya Bryan
“Ya”
“Pegangan”
Setelah itu, Bryan melaju dengan kecepatan tinggi. Tak lama mereka sampai di sebuah gedung apartemen. Mereka turun dan masuk ke dalam gedung apartemen. Tak ada pembicaraan saat mereka naik lift. Tak terasa mereka pun sampai didepan apartemen masing-masing yang kebetulan bersebelahan.
“Ian, sepertinya kita nanti harus berbicara dengan Jeje” ucap Raena
“Kau benar” setuju Bryan
“Baiklah, aku akan berganti baju dulu” ucap Raena
“Aku juga” ucap Bryan
Mereka masuk ke dalam apartemen masing-masing. Tak lama kemudian, mereka keluar dan berjalan ke apartemen didepan apartemen Raena. Raena menekan password apartemen itu. Sesaat kemudian, pintu terbuka. Raena menyalakan lampu dan terlihatlah ruangan yang sangat berantakan.
“Jeje” panggil Raena
Tak ada jawaban. Raena berjalan kearah kamar, sedangkan Bryan kearah dapur. Raena membuka pintu kamar dan langsung terkejut. Ia melihat Jeffrey yang sudah sangat mabuk dengan puluhan botol alkohol berkadar tinggi. Ia mendekati Jeffrey dan mengguncang tubuhnya.
“Jeje, kau baik-baik saja?” tanya Raena
Jeffrey menggerang pelan. Ia perlahan membuka matanya dan kemudian tersenyum saat melihat Raena. Ia menangkup wajah Raena dan mulai mendekatkan wajahnya, bermaksud untuk menciumnya. Raena yang mengetahui itu langsung menjauh. Melihat itu, Jeffrey langsung tertawa. Tawanya terdengar kosong.
“Kau berani menolak ku. Di saat semua orang menginginkan aku untuk mencium mereka, sedangkan kau disini dengan beraninya menolak untuk kucium. BERANINYA KAU!!!” Marah Jeffrey
“Jeje, sadarlah. Jangan seperti ini” ucap Raena
Jeffrey berdiri tanpa menghiraukan ucapan Raena. Ia mendorong Raena ke ranjang dan menindihnya. Raena tentu saja memberontak, tapi Jeffrey mengunci tangan Raena. Raena berteriak memanggil Bryan, tapi mulutnya langsung dibungkam dengan bibir Jeffrey.
“Raena, kau tau kan kalau aku sangat mencintaimu” ucap Jeffrey
Raena tidak mengindahkan ucapan Jeffrey. Ia berteriak memanggil Bryan.
“BRYAN” teriak Raena
Mendengar Raena berteriak, Jeffrey langsung menciumnya kasar.
“Mmhhmm”
“Hahh...hahhh”
“Kau perlu diberikan hukuman” ucap Jeffrey dengan smirk nya
“Jeffrey sadarlah” ucap Raena sedikit berteriak
Tak menghiraukan ucapan Raena, Jeffrey mulai menurunkan ciumannya kearah leher Raena. Tapi sebelum dia memberikan kissmark di leher Raena, ia didorong hingga terjatuh dari ranjang.
“KAU GILA!!” teriak Bryan
“YA, AKU GILA. AKU GILA OLEH CINTA RAENA” balas Jeffrey dengan berteriak
Geram dengan sikap Jeffrey, Bryan menonjok Jeffrey hingga pingsan. Ia kemudian mendekati Raena yang terduduk di ranjang. Ia memeluk Raena dan mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan. Pandangan Raena kosong, tapi ia tidak mengeluarkan air matanya.
Setelah kejadian itu, Raena menjadi sangat pendiam. Saat ditanya pun dia jarang menjawabnya. Seperti sekarang, ia sedang duduk terdiam di balkon apartemennya.
“Jeffrey dipindahkan ke Amerika” ucap Bryan yang datang tiba-tiba
“Aku juga akan pindah ke Australia” lanjut Bryan
Hening sesaat.
“Kenapa?” tanya Raena
“Orang tuaku ingin aku belajar di sana agar aku bisa mengambil alih perusahaan mereka” jawab Bryan
“Aku berangkat lusa” ucap Bryan
“Aku berharap bisa melihat senyummu waktu aku pergi nanti” lanjutnya sambil berjalan pergi meninggalkan Raena sendirian

Journey of Raena (End)Where stories live. Discover now