Chapter 10 (Maaf)

6.6K 208 14
                                    

Tok....tok....tok
"Raena" panggil mommy Raena untuk membangunkan Raena
"Raena, bangun"
"Raena"
"Rae, Ayo bangun"
Berkali-kali dipanggil, Raena tidak menjawab panggilan mommy nya.
Cklek
"Lho, Raena kemana?"bingung mommy nya saat mendapati bahwa kamar Raena kosong. Ia mencari di seluruh bagian yang ada dikamar Raena tetapi nihil, Raena tidak ada dikamar nya. Mommy Raena panik, iapun memanggil-manggil suaminya.
"Christian"
"Christian"
"Christian"
Christian datang diikuti oleh Rayhan dan Reyza.
"Ada apa?"tanya Christian
"Raena tidak ada dikamar nya"panik Carrina
"Bagaimana mungkin?"tanya Christian yang mulai panik
"Mungkin dia keluar sebentar"ucap Reyza
"Hmm, mungkin itu benar. Jadi kalian jangan panik, jika sudah 24 jam kita akan mencarinya ok"saran Rayhan
Mereka menyetujui saran Rayhan. Mereka pun menunggu Raena hingga mereka terlelap, tapi sudah lebih dari 24 jam dan Raena masih belum pulang.

Keesokan harinya
Sekarang jam 07.30, mereka terbangun dan langsung mengecek apakah Raena sudah pulang atau belum.
"Apa Raena sudah pulang?"tanya Reyza
"Belum"jawab Rayhan
"Jadi kita akan melakukan pencarian?"tanya Reyza yang disetujui oleh Rayhan, Mommy, dan Daddy
Mereka akhirnya memutuskan untuk mencari Raena, tetapi saat hendak keluar dari rumah ada notifikasi masuk ke ponsel Reyza.
"Siapa?"tanya Daddy
"Raena"jawab Reyza
"Apa yang dia katakan?"tanya mommy
"Dia bilang tidak usah mencarinya, karena dia sekarang ada di mansion"jawab Reyza menghela nafas lega
"Tapi mansion mana?"bingung Reyza
"Sudah tidak usah dipikirkan, kita sarapan saja"ucap Daddy

Ditempat lain

"Jadi Rae, kau mau memaafkan mereka?"tanya Elisha
"Aku tidak akan memaafkan mereka, tapi aku akan mencoba memaafkan mereka dengan memberikan kesempatan bagi mereka"ucap Raena
Elisha hanya manggut-manggut mendengar perkataan Raena.
"Jadi kau mau mencoba memaafkan mereka, okelah"ucap Elisha
"Ada saran?"tanya Raena
"Hmm, gimana kalo makan malam bareng? Kau undang keluarga Alexa dan keluarga Alexander untuk makan malam bersama, bagaimana?"saran Elisha
"Saranmu bagus, hanya saja aku ragu untuk bisa bertahan di sana"ucap Raena
"Tenang, aku akan menemanimu"ucap Elisha
"Okelah, ayo kita siapkan semuanya"ucap Raena

Beberapa jam kemudian

"Hah, semuanya sudah siap. Selanjutnya tinggal mengundang mereka"ucap Raena
"Elisha, kau sudah mengundang mereka?"tanya Raena
"Sudah, ayo kita bersiap-siap"ajak Elisha
Mereka berjalan menuju kamar masing-masing untuk bersiap-siap.

Skip

Sekarang Raena dan Elisha sedang menunggu mereka dengan bermain handphone masing-masing dan sesekali mengobrol.
Ting tong
"Wah mereka sudah datang, akan aku bukakan pintunya"ucap Elisha pergi untuk membukakan pintu
"Ayo masuk"suruh Elisha
Keluarga Alexa dan Alexander masuk kedalam mansion milik Raena dengan terkagum-kagum karena desain dari mansion tersebut. Mereka sampai di ruang makan dan duduk ditempat masing-masing.
"Ekhem, ini siapa yang masak?"tanya Eric
"Raena"jawab Elisha
Suasana ruang makan menjadi sangat canggung.
"Kalian tau, masakan buatan Raena itu adalah yang terbaik bahkan masakannya bisa mengalahkan koki-koki terhebat di dunia"ucap Elisha heboh untuk menghilangkan kecanggungan
"Cobalah, kalian pasti ketagihan. Tak usah sungkan"ucap Elisha
Mereka memakan makanan didepan mereka dan terkejut karena rasa dari masakan Raena sangat enak. Raena dan Elisha yang melihat mereka terkejut hanya tersenyum tipis.
"Bagaimana enakkan?"tanya Elisha
"Hmm, ini sangat enak"ucap Steven
"Kalau mau tambah bilang, tidak usah sungkan"ucap Elisha
Raena melihat mereka yang makan dengan lahap membuatnya bahagia. Ia menatap makanan dihadapannya dan memakannya pelan walaupun ia sedang tidak nafsu makan.

Selesai makan, mereka berkumpul diruang tengah.
"Jadi aku ingin mengatakan bahwa aku akan mencoba memaafkan kalian. Aku akan memberikan kalian kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kalian"ucap Raena
"Terima kasih Raena karena telah memaafkan kami"ucap Albert (tuan Alexander)
"Jadi aku akan mengganti panggilan kalian berempat"ucap Raena kepada tuan dan nyonya Alexa juga Alexander
"Mama Papa untuk tuan dan nyonya Alexa, Daddy Mommy untuk tuan dan nyonya Alexander"ucap Raena
Mereka semua mengangguk setuju dengan panggilan yang dibuat Raena.
"Ini sudah malam, sebaiknya kalian menginap disini. Besok kita harus meluangkan waktu untuk berkumpul bersama demi menjaga kekeluargaan kita. Bagaimana?"saran Elisha
"Ide bagus"ucap Reyza dengan senyuman yang memiliki arti tersendiri
"Dan dilarang keras pacaran, ini acara keluarga bukan ajang untuk berpacaran"sambung Raena tegas
"Pfftt"
Mereka semua (kecuali Raena) menahan tawa karena Reyza yang ketahuan memiliki niat terselubung oleh Raena. Tanpa mereka sadari, kepala Raena mulai pusing dan pandangannya mulai memburam. Ia mempertahankan keseimbangannya agar semua tidak menyadarinya tapi Elisha adalah orang yang peka terhadap Raena dan dia langsung menyadari bahwa terjadi keanehan pada Raena.
"Rae, kau tidak apa-apa?"tanya Elisha yang membuat semuanya menoleh
Tiba-tiba hidung Raena mengeluarkan darah dan itu membuat semuanya panik. Raena menenangkan dirinya sendiri agar kesadarannya tetap terjaga. Ia menenangkan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Kalian tenanglah, aku baik-baik saja. Jangan panik, itu akan membuatku semakin lemah"ucap Raena
Semuanya mencoba untuk menenangkan diri mereka. Setelah dirasa sudah tenang, Raena menyuruh Elisha untuk menghubungi Carren.
"Elisha, hubungi Carren!"perintah Raena
Elisha melakukan apa yang diperintahkan oleh Raena.
"Halo"ucap Elisha saat dirasa panggilan tersebut sudah tersambung
"Bisa loud speaker"suruh Raena
Elisha menekan tombol loud speaker, semuanya diam mendengarkannya.

(Yang miring adalah Carren, yang biasa adalah Elisha, dan yang bergaris bawah adalah Raena.)
"Halo"
"Ada apa kau meneleponku Elisha?"
"Carren, ada yang ingin dibicarakan oleh Raena"
"Carren, gejalanya kambuh"
"APA!!"
"BAGAIMANA BISA??"
"Bisakah kau cepat kemari?"
"Baiklah aku akan kesana, tapi itu akan membutuhkan waktu lama. Jadi kalian mau membantuku untuk memberikan pertolongan pertama padanya?"
"Jadi apa yang harus kita lakukan?"sahut Rayhan
"Dengarkan instruksi yang kuberikan"
"Pertama, bawa dia ke klinik yang berada dilantai satu. Kau tahukan jalannya"
Mereka berjalan mengikuti Elisha dan Raena. Tidak berapa lama, mereka sudah sampai di klinik yang disebutkan oleh Carren. Sebenarnya ini bisa dibilang rumah sakit mini karena disini terdapat alat-alat kedokteran yang hampir lengkap.
"Sudah sampai?"
"Ya"
"Setelah itu biarkan Raena yang akan melakukannya sendiri"
"Hah?"bingung semua
"Ah, kau menyebalkan"gerutu Raena sambil berjalan menuju brankar dan mendudukkan dirinya disana
"Dan kau merepotkan. Oh ayolah, kau biasa mengobati semuanya sendiri"
"Jika itu dalam jangkauanku"
"Aku tau"
Tutt..

"Dimatikan?"tanya Eric
"Hmm, dia ada dibelakang kalian"ucap Raena
Mereka semua menyingkir untuk membiarkan Carren melangkah menuju Raena.
"Kau sangat merepotkan"gerutu Carren
"Kau sangat menyebalkan"balas Raena
"Kenapa tidak mengobatinya sendiri?"kesal Carren sambil menggunakan peralatan bedah
"Hei, ini berada di punggungku. Tentu aku tidak bisa mengobatinya"protes Raena
"Cepat cabut"suruh Raena
"Sabar dong, lagian kenapa dari kemarin tidak kau cabut?"tanya Carren sambil mencabut sesuatu dari punggung Raena
"Aku lupa"ucap Raena
Carren lalu menutup luka tadi dan memberikan infus kepada Raena.
"Jangan cabut sampai cairannya habis"ucap Carren
"Hmm"dehem Raena
"Itu apa Carren?"tanya Elisha
"Ini……

TBC

Udah lama nggak update, Semoga kalian suka ceritanya. Ceritanya mulai random. Jangan lupa untuk vote ceritanya. Bye🙋🙋

 Bye🙋🙋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ditulis oleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ditulis oleh

Kim Raena

Journey of Raena (End)Where stories live. Discover now