14

7.5K 1K 165
                                    

Cerita ini hanya sebuah fiksi penggemar. Pembaca di mohon mengerti. Karakter di sini juga tidak mencerminkan, kepribadian karakter asli.

°
Happy Reading


Sunoo terdiam untuk sesaat mencoba mencerna apa yang baru saja di ucapkan oleh manager caffe tempat dirinya bekerja paruh waktu.

"Pemiliknya sudah berganti, dan pemilik barunya tidak ingin menerima pelajar sebagai pekerja paruh waktu"

Sambung manager caffe tersebut lalu menyerahkan amplop berwarna coklat untuk Sunoo. Sunoo membuka amplop tersebut.

"Manager-nim, apa ini tidak terlalu banyak?"

Tanya Sunoo ketika melihat isi amplopnya yang merupakan gajinya bulan ini.

"Ambilah. Itu bonusmu karna kamu sudah bekerja dengan baik"

Si manager tersenyum lalu kembali masuk kedalam caffe meninggalkan Sunoo yang masih berdiam diri. Ini memang banyak, tiga kali limpat dari biasanya. Sunoo bisa membeli obat untuk ibunya, tapi setelah ini Sunoo harus kembali mencari pekerjaan agar bisa mendapatkan uang.

Jake keluar dari ruang only staff yang ada di caffe tersebut sambil melihat Sunoo yang berjalan menjauh. Si manager caffe tadi membungkukan badannya pada Jake.

Ya, benar.

Pemilik baru dari caffe tempat Sunoo bekerja adalah Jake. Ia membeli caffe itu dua hari yang lalu.

"Terima kasih"

Ucap Jake lalu ia keluar berjalan mengikuti Sunoo tanpa diketahui Sunoo. Ia hanya ingin memastikan bahwa Sunoo sampai dengan selamat di rumahnya.

***

Jay yang tengah melamun dengan posisi kepala dibawah dan kakinya berada pada sofa ruang bermain milik Jake, disampingnya Jake melakukan hal yang sama. Jadi kaki mereka di atas dan kepala mereka di bawah.

Masih menggunakan seragam sekolah yang sama seperti tadi pagi, keduanya sudah berada di posisi itu selama tiga puluh menit dalam diam.

Sedang berkutat dengan pikiran masing-masing.

"Emang gua salah ya kalo bilang mau kasih apa aja yang bisa gua kasih?"

Jake akhirnya berkata dan membuat Jay menoleh pada sahabatnya itu.

"Gua padahal waktu itu ngomongnya serius"

Jake menghela nafasnya. Ia jadi ingat pembicaraan sore itu di rumah sakit bersama dengan Sunoo.

"Gua jatuh cinta sama lo!"

Sunoo menatap Jake dan menghela nafasnya pelan.

"Buat apa sih kakak jatuh cinta sama aku?"

Pertanyaan dari Sunoo membuat Jake terdiam.

"Ya gak tau juga, tapi jujur gua suka sama lo. Walaupun awalnya gua cuma pengen kasih lo pelajaran karna udah injek sepatu gua"

Sunoo kembali tertawa pelan.

"Diluar sana masih banyak yang suka sama kakak dan kakak bakal dapat yang lebih baik. Tolong jangan jatuh cinta sama aku kak"

"Kenapa? Kenapa gua gak bisa jatuh cinta sama lo? Gua bisa kok kasih apa yang lo mau, gua juga bisa beli caffe tempat lo kerja. Gua bisa bantu biaya pengobatan mama lo. Gua bisa kasih apapun yang lo mau"

Sunoo menatap Jake dalam diam. Ia kembali tersenyum.

"Kakak emang bisa beli apa aja semau kakak, tapi kakak gak bisa beli perasaan seseorang. Banyak alasan kenapa kakak gak boleh jatuh cinta sama aku. Lagian kita baru dekat beberapa waktu ini"

I Want You || Jayhoon ft. JakenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang