[TEAR] Jungkook, 30 September (20)

65 9 0
                                    

"Jeon Jungkook, kau tidak pergi ke sana juga kan?" Aku tidak menjawab. Aku berdiri sambil melihat ujung sepatuku. Kemudian aku disambut tamparan buku absensi karena tidak menjawab. Tetap saja aku tidak membuka mulutku. Itu adalah ruang kelasku dengan para hyung-ku. Setelah kami menemukan ruang kelas itu, bagiku tiada hari tanpa pergi ke sana mengikuti hyung-hyung ku. Mungkin mereka tidak menyadarinya. Hyung tidak muncul karena mereka punya janji atau karena mereka sibuk dengan pekerjaan paruh waktu. Yoongi hyung dan Seokjin hyung tidak muncul selama beberapa hari. Tapi tidak bagiku. Aku mengunjungi kelas setiap hari. Ada hari dimana tidak ada satu pun yang datang. Tidak apa-apa. Karena tempat itu masih ada, jika bukan hari ini, besok, atau lusa, mereka pasti akan datang, jadi tidak apa-apa.

"Kalian terus bergerombol dan hanya belajar hal-hal buruk." Aku kena pukul lagi. Dia melihat ke arahku. Aku kena lagi. Aku ingat wajah Yoongi hyung yang terkena pukulan. Aku menggertakkan gigi mencoba menahan diri. Aku tidak ingin berbohong dengan mengatakan aku tidak pergi ke kelas itu.

Sekarang aku berdiri di depan kelas lagi. Ketika kubuka pintu, harusnya mereka akan ada di sana. Pikirku kami akan berkumpul bersama untuk bermain dan kemudian mereka akan menoleh ke belakang dan bertanya mengapa aku sangat terlambat. Sepertinya Seokjin hyung dan Namjoon hyung membaca buku, Taehyung hyung bermain game, Yoongi hyung bermain piano, Hoseok hyung dan Jimin hyung tengah menari.

Namun ketika aku membuka pintu, satu-satunya yang bisa kulihat adalah Hoseok hyung. Hyung tengah membereskan barang-barang kami yang tersisa di kelas itu. Aku hanya berdiri dengan memegang gagang pintu. Hyung mendekat dan merangkul bahuku. Lalu dia membawaku keluar. "Ayo pergi." Ucapnya seraya menutup pintu di belakang. Aku sadar. Hari-hari itu telah berlalu dan tidak akan datang lagi. []

[BTS Universe] "The Notes" (Album Ver.)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora