Chap 2

4.5K 604 75
                                    

Kegiatan pagi pertamaku dengannya...

Sesuai yang dikatakan oleh Akaashi, dua sejoli ini menyiapkan sarapan bersama-sama di dapur rumah mereka. Tentu sebelum itu (name) harus mengabulkan permintaan sang suami terlebih dahulu, yakni memberikan kecupan selamat pagi kepadanya.

Selama memasak mereka selalu bercanda riang. Banyak hal yang membuat mereka tertawa. Mulai dari (name) yang salah menuangkan bumbu atau Akaashi yang memotong sayuran terlalu besar atau terlalu kecil.

"(name) kau menuangkan garam terlalu banyak," ujar Akaashi setelah menyicipi sup buatan sang istri.

(name) segera membelalakkan matanya terkejut. "Benarkah?! Kalau begitu aku akan tambah airnya lagi, " balasnya sambil mencari air untuk dituangkan.

Saat (name) hendak menuangkan air tersebut, Akaashi menahan tangannya. Hal itu membuat sang istri menatap bingung kepada Akaashi.

Mengerti akan tatapan heran (name), Akaashi tersenyum kecil. "Aku hanya bercanda, (name). Apa kau sepanik itu kalau aku mengatakan masakanmu terlalu asin?" tanyanya.

Wanita itu mengembungkan pipinya sebal. "Kau ini! Tentu saja aku panik! Aku tidak mau mengecewakan suamiku dalam hal memasak. Apalagi ini adalah masakan pertamaku setelah aku menikah," ucap (name).

Akaashi terkekeh lalu memeluk (name) dari belakang sambil menaruh dagunya di salah satu bahu sang istri.

"Kau tau (name)? Ini adalah pemandangan pertama yang ingin sekali aku lihat di pagi hari ketika aku sudah menikah. Melihat istriku terbangun lalu membantunya memasak adalah salah satu keinginanku," terangnya.

(name) hanya menyimak dengan seksama ucapan sang suami. Dapat ia rasakan pelukan hangat Akaashi semakin erat di tubuhnya.

"Dan akhirnya aku sudah memenuhi keinginanku itu. Bersamamu yang menjadi istriku."

Wanita itu merona dibuatnya. Ia semakin merona ketika Akaashi mengecup ceruk lehernya dengan lembut.

"Bisakah kau tetap bersamaku? Melakukan setiap hal yang ingin aku lakukan dan menjadi orang pertama yang aku panggil ketika aku butuh sesuatu?" ujar Akaashi. (name) hanya sanggup mengangguk sebagai jawaban.

Akaashi kembali tersenyum kecil lalu kembali menenggelamkan wajahnya di bahu sang istri.

"Kau memang wanita yang paling tepat untukku, (name)."

***

"Ayo kita makan. Semua masakannya sudah siap."

"Baiklah... Tapi bagaimana caranya kita makan kalau kau tidak melepaskan pelukanmu?"

"Hmm... Kita bisa tetap makan."

"Caranya?"

"Kau duduk di pangkuanku lalu sesekali kau menyuapiku, bagaimana?"

"Hishh!!! Manja!!"

"Memangnya kenapa? Salah kalau aku manja pada istriku sendiri? Tidak kan?"

"Y-ya tapi... Ah sudahlah."

"Good girl... Kau yang terbaik."

"Ya ya terserah..."

...sangat manis bahkan manisnya gula kalah dengan tingkah manisnya Keiji-kun.

TBC

My Husband {Akaashi Keiji}Where stories live. Discover now