Chap 5

3.1K 446 7
                                    

Hal yang aku sukai darinya adalah...

"Hoamm..." (name) menguap sambil menutup mulutnya menggunakan punggung tangannya. Ia masih duduk di atas kasurnya, mengumpulkan semua kesadarannya terlebih dahulu sebelum beranjak ke dapur.

Wanita itu melirik ke arah samping namun tidak menemukan siapapun disana. "Keiji-kun? Dimana dia?" gumamnya.

Tak mau ambil pusing, (name) segera berdiri dari posisi nyamannya sambil meraih ikat rambut yang tergeletak di meja riasnya. Sembari berjalan kedua tangannya sibuk mengikat rambutnya asal agar ia helaian rambutnya tak menghalangi pandangannya.

Wanita itu melirik sana-sini, guna menemukan sosok pria yang saat ini tengah ia cari.

Saat akan melewati dapur, (name) mencium aroma masakan yang menggugah selera darisana. Segera ia berjalan menuju dapur untuk mencari tau apa yang sedang terjadi disana.

Seketika ia terbelalak, terkejut dengan apa yang saat ini dilihat oleh kedua matanya.

Seketika ia terbelalak, terkejut dengan apa yang saat ini dilihat oleh kedua matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau sudah bangun? Ngomong-ngomong kenapa rambutmu diikat? Tumben sekali..." ujar Akaashi yang sedang mengeringkan tangannya menggunakan lap.

(name) tidak segera menjawab perkataan sang suami. Matanya masih terpaku dan mulutnya terbuka dengan sendirinya. Setelah beberapa menit, barulah ia menatap Akaashi dengan tatapan heran sekaligus terkejut.

"Keiji-kun... Apa maksudnya ini?..." tanyanya dengan nada pelan namun bisa terdengar jelas oleh Akaashi.

Pria bersurai hitam itu tersenyum kecil lalu mendekati sang istri dan memegang kedua bahunya. "Kenapa? Apa kau terkejut?" tanyanya kembali. Sang istri mengangguk mengiyakan.

Akaashi menatap lembut manik sang istri seraya tersenyum. "Aku hanya ingin menyiapkan sesuatu yang spesial untukmu. Mungkin ini terlihat sederhana tapi ku harap kau menyukainya."

(name) tersenyum senang bahkan sampai menyipitkan kedua matanya. "Aku menyukainya, Keiji-kun... Aku menyukainya... Kesederhanaanmu selalu membuatku terkesan," balasnya dengan nada lembut.

Akaashi kembali tersenyum kecil lalu membimbing sang pujaan hati untuk duduk di kursinya.

"Arigatou..." ujar (name) yang hanya dibalas anggukan Akaashi.

Baru saja wanita itu merapihkan posisi duduknya, Akaashi melepas ikatan rambut yang mengikat rambut sang istri, membuat rambut tergerai dengan indah.

Akaashi lalu mendekatkan mulutnya pada telinga (name) lalu berbisik.

"Aku lebih menyukaimu ketika rambutmu tergerai seperti ini."

Bisikan itu sukses membuat (name) merinding entah kenapa. Bulu kuduknya seketika berdiri ketika Akaashi meniup pelan telinganya.

"K-Keiji-kun?"

Akaashi kembali mendekatkan mulutnya pada telinga sang istri lalu...

"Ayo kita makan."

Setelah mengucapkan itu dengan suara gentlenya, Akaashi terkekeh lalu berjalan menuju kursinya yang berada tepat di depan (name). Ketika ia sudah berada di tempatnya, pria itu mendapati sang istri diam seolah berubah menjadi batu.

Melihat reaksi itu Akaashi hanya terkekeh-kekeh dan mulai menyatukan kedua tangannya.

"Ittadakimasu."

***

"(name)?"

"(name)??"

"(name)???"

"A-ah ya??"

"Mau sampai kapan kau akan melamun seperti itu? Nanti makanannya keburu dingin..."

"A-ah y-ya... I-ittadakimasu..."

Dia lucu sekali...

...kesederhanaannya yang selalu membuatku semakin jatuh cinta kepadanya.

TBC

My Husband {Akaashi Keiji}Where stories live. Discover now