Chap 4

3.3K 492 26
                                    

Aku mengerti keadaannya...

Akaashi memijat keningnya lelah. Ia sering menarik dan membuang nafasnya panjang seolah ia sedang menanggung beban yang amat berat di pundaknya.

Pria bersurai hitam itu melepaskan kacamatanya, menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi lalu memijat pangkal hidungnya sembari bermonolog.

"Kenapa jadi seperti ini?..."

Tok tok tok

Tepat setelah Akaashi bergumam, suara ketukan pintu menyandarkannya dari lamunan. Ia menoleh pada daun pintu sembari membenarkan posisi duduknya.

"Masuk saja (name). Pintunya tidak dikunci," ujarnya.

Tak lama setelah itu, sesosok wanita muncul di balik pintu sambil membawa sebuah nampan di kedua tangannya.

"Apa aku mengganggumu?" tanya (name). Akaashi menggeleng, "Tidak sama sekali. Ada apa?" ujarnya.

(name) berjalan masuk ke dalam ruang kerja suaminya lalu menyimpan nampan yang ia bawa di atas meja kerja sang suami.

"Aku tau kau sedang merasa kesulitan jadi aku membuatkanmu camilan manis agar setidaknya perasaanmu bisa lebih terasa tenang," ucap sang empu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tau kau sedang merasa kesulitan jadi aku membuatkanmu camilan manis agar setidaknya perasaanmu bisa lebih terasa tenang," ucap sang empu.

Akaashi tersenyum kecil lalu melipat kedua tangannya di atas meja. "Kau berinisiatif membuat semua ini?" tanyanya.

(name) mengangguk seraya tersenyum. "Umm... Aku harap ini bisa membantumu..."

Pria itu terkekeh. Rona bahagia sangat terpancar dari wajahnya yang manis dan tampan.

"Arigatou... Kau pengertian sekali."

Secara tidak sadar wajah (name) merona. Ia merasa salah tingkah ketika suaminya baru saja memujinya.

Perlahan Akaashi mulai menyeruput minuman coklat dingin yang sudah istrinya buatkan. Ia juga menyomoti marshmallow yang ada di atas minumannya. Setelah itu ia mulai memakan satu-persatu biskuit coklat yang ada di atas nampan itu.

Sedari tadi (name) memperhatikan gerak-gerik sang suami. Mulai dari ketika suaminya itu meminum minumannya sampai memakan biskuit yang semuanya ia buat sendiri.

Akaashi tentu sadar akan hal itu. Diam-diam ia melirik pada (name) yang sedang memperhatikannya dengan kedua matanya.

"Ada apa (name)?" Ucapan Akaashi itu sontak membuat sang empu terkejut. Dengan gugup (name) memalingkan wajahnya untuk menutupi rasa malunya.

"T-tidak... T-tidak apa-apa..." ujarnya gugup. "A-aku harus pergi... Selamat menikmati makananmu..." sambungnya sembari hendak berniat pergi.

Niat (name) yang ingin pergi itu gagal ketika Akaashi menahan pergelangan tangannya. Wanita itu melirik, mendapati Akaashi sedang tersenyum ke arahnya.

"Mau pergi kemana? Kau tidak mau menemaniku disini?" ujarnya lembut.

Akaashi kembali berujar. "Masih ada satu minuman lagi disini jadi... Kau mau kan mengambilnya lalu meminumnya bersamaku?"

Blushhhh

Wajah (name) merona hebat saat ini. Ia semakin merona ketika Akaashi menatapnya dengan lembut dengan senyum tampannya yang terlukis di bibirnya.

Dengan ragu (name) mengangguk-anggukan kepalanya, membuat Akaashi merasa senang lalu secara tiba-tiba mencium punggung tangan sang istri.

"Aku tidak tau ada berapa banyak ucapan terima kasihku untukmu..."

(name) hanya kembali mengangguk, menutupi rasa salah tingkahnya yang semakin menjadi-jadi akibat Akaashi mencium tangannya.

Rasanya aku sudah melakukan senam jantung yang sangat melelahkan hari ini.

***

"Sejak kapan kau menyiapkan semua ini?"

"Sejak aku melihatmu terus menghela napas dan memijat kening dengan frustasi. Aku beranggapan kalau saat itu kau sedang kesusahan karena pekerjaanmu."

"Yah... Memang aku akui kalau aku sedang kesusahan... Ditambah saat ini harusnya aku masih libur tapi perusahaan memberiku pekerjaan ini..."

"Sabar... Kau pasti bisa menyelesaikan semua pekerjaan ini..."

"Hm... Tunggu (name), bibirmu..."

"Bibirku? Ada apa dengan bibirku?"

Cuppp

"Minumannya sedikit menempel di bibirmu tadi jadi aku membersihkannya. Dan oh... Ternyata minuman yang ada di bibirmu lebih manis dibanding minuman yang aku minum."

"Keiji-kun!!!! Dasar kau ini!!!"

"Arigatou (name)."

"Hishhh!!! Menyebalkan!!"

...karena itulah aku berusaha untuk menghiburnya meskipun pada akhirnya dia yang mencuri kesempatan.

TBC

My Husband {Akaashi Keiji}Where stories live. Discover now