Nina dan Geng AIB

31 10 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim, semoga ada yang baca hehe

***

Kegiatan sosialisasi, pengenalan, dan beberapa acara tetek bengek yang diperuntukkan untuk murid baru telah usai. Setelah pelaksanaan tes penempatan kelas yang diadakan kemarin, hari ini adalah pembagian kelas berdasarkan tes yang mereka ikuti itu.

"Gue yakin kita sekelas Nin!" kata Echa, mereka berdua duduk-duduk di kursi pinggir lapangan. Menunggu pengumuman yang tak lama lagi akan di share di grub angkatan mereka.

"Gue juga yakin 100 % kok Cha, lagian jawaban kita nyaris sama semua kan!"

"Hehe bettul bgt Nin! Untungnya malam sebelum tes kita belajar bareng ya, nggak kebayang kalau kita nggak sekelas Nin, pasti hampa hidup aing!" Echa merangkul Nina penuh drama.

"Ih, Echa lebay deh! Bilang aja takut nggak ada yang nyontekin kan?" Nina menghempaskan lengan Echa dari bahunya. Pura-pura muak.

"Omegat! Tau aja sih lo Nin! Emang lo tuh ya, sahabat terdabest gue!"

"Yee sahabat lo emang gue doang 'kan Cha!" mereka sama tertawa.

"Ekheem! Hey jadi kalian berdua juga sekolah di sini ya?" Nina dan Echa menoleh kearah sumber suara di belakang mereka.

"Alexa, Ines, Bella?" kaget Nina dan Echa

"Kenapa kalian? Takut satu sekolah sama kita lagi hah?" ujar Alexa, bos dari Ines dan Bella yang terkenal songong dan sok kecantikan se jagat raya.

"Hellow? Mana ada kita takut sama kalian, apalagi sama lo Sa! Idih!" sahut Echa, dia paling snewen kalau berurusan dengan geng koplak satu ini. Mereka memang sering bersitegang sejak masa SMP. Nina mah bodo amat, dia jarang bersuara kalau sedang berurusan dengan mereka, cukup mulut pedas Echa saja.

"Ngomongnya biasa aja kelles! Nggak usah pakek ngotot!" ujar Bella dengan gaya kedua tangannya yang selalu berada di pinggangnya, dikira lagi fashion show apa!

"Gue tuh heran ya sama kalian berdua, di Jakarta Kan ada ratusan SMA, kenapa kalian bisa sekolah disini hah?" kata Alexa dengan gaya sok nya itu.

"Ya suka-suka kita lah! Lo pikir Ni sekolah punya nenek moyang lo apa?" sewot Echa, dari ekspresi wajahnya sudah tergambar dengan jelas kalau dia ingin sekali mencakar-cakar wajah sok cantik Alexa itu.

"Lah, kalian sendiri kenapa bisa sekolah disini juga sih?" tanya Nina, dia lebih bisa mengatur emosinya ketimbang Echa.

"Ekhem! Sepertinya perlu gue tegaskan kalau yayasan sekolah ini milik Tante gue! Yakan Girls?" tanya Alexa kepada kedua ajudannya.

"Yup! Benar sekali!" jawab Ines dan Bella kompak, seakan-akan mereka sudah terlatih menjadi ajudan yang baik.

"What? Lo hanya keponakannya aja kan? Bukan anaknya, jadi jangan syok jadi orang lo Sa!" jawab Echa skiptis, kemudian Nina membawanya menjauh, khawatir terjadi keributan seperti yang sudah-sudah.

Echa dan Nina memang sering menjadi sasaran kedzaliman geng yang sering mereka sebut Geng AIB, geng yang beranggotakan Ayam, Itik, dan Bebek alias Alexa, Ines, dan Bella itu. Hehe.

Sebenarnya sasaran mereka hanya Nina saja. Alasannya karena Nina menjadi orang yang dicintai Meggy, cowok terkece di SMP mereka, yang mana Meggy itu sangat dicintai Alexa, mati-matian malah. Sedangkan Nina tak tertarik sama sekali. Intinya kisah mereka drama baget deh.

Dan disitulah Echa berperan sebagai pembela Nina nomer wahid. Yang selalu menjadi tameng saat Geng AIB menyerang sahabatnya itu.

"Omegat! Sumpah demi apapun gue nggak rela jika sekelas sama mereka Nin! Amit-amit deh" kata Echa saat mereka sudah menjauh dari Alexa, Ines, dan Bella.

Haninah ( Honey Bunny Sweety)Where stories live. Discover now