Mysterious Assassin [Gusley]

1K 88 46
                                    

Sejak dulu keluarga Vance dan Paxley saling berhubungan layaknya keluarga. Dari generasi hingga ke generasi, hubungan mereka semakin erat terjalin karena keharmonisan keduanya. Meskipun hubungan mereka terlihat bagus, sesungguhnya kedua pihak tersebut saling menaruh kecurigaan satu sama lain sehingga tak jarang mereka selalu waspada. Naas, karena adanya wabah datang menyerang, kondisi perekonomian Vance menurun pesat sehingga berada diambang kebangkrutan.

Paxley yang melihat itu tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk memanfaatkan ide brilian yang selalu diinovasikan oleh kepala keluarga Vance. Vance yang melahirkan keturunan jenius namun kejayaannya hampir berakhir itu terpaksa menerima tawaran Paxley.

Bahwa putri Vance akan dinikahkan dengan salah satu keempat putra Paxley sebagai salah satu Paxley memberi bantuan pada keluarga Vance. Mengenai itu, hanya orang Paxley yang mengatur dan Vance hanya menunggu waktu yang ditentukan mengenai pertunangan tersebut.

Setidaknya, itu yang Lesley ketahui setelah mencari tahu situasi keluarganya. Kesepakatan tersebut tidak ada bedanya selain menjual salah satu keluarga Vance. Dia sudah menebak seperti apa kehidupan para konglomerat disekitarnya, pernikahan demi hubungan mutualisme, pertemanan yang telah diatur dan kehidupan yang tak pernah damai. Lesley terbiasa dengan kehidupan Vance yang begitu mencekik.

Diam-diam, ia mengelus kepala Harley yang sedang terlelap dengan berbantalkan pahanya. Adiknya mengeluh tak bisa tertidur karena mengalami mimpi buruk, oleh karena itu Harley mendatangi kamarnya. Lesley sama sekali tak keberatan ketika Harley menemuinya. Dia justru menenangkan adiknya dengan memberikan rasa aman sambil menepuk punggungnya.

Kedua orangtua mereka seperti biasa tak ada disini. Meninggalkan dua anak muda dirumah besar nan mewah dengan para asisten rumah tangga. Lesley menarik selimut Harley hingga mencapai dagunya, ia turun dari ranjang lebarnya demi meletakkan novel yang sempat dibacanya ke rak buku.

Di dunia ini, wanita tak ada harganya selain diperalat dengan dinikahkan oleh pria asing sebagai batu pijakan untuk mencapai posisi lebih tinggi. Lesley menyadari itu ketika melihat banyak lingkaran teman berkumpulnya hanya menikah karena politik dan bisnis. Tak jarang ada wanita yang tewas terbunuh ditangan pria keji, tetapi karena kekuasaan yang mereka miliki. Kasus kematian para perempuan menyedihkan itu ditutup begitu saja.

Rumor beredar bahwa Paxley merupakan salah satu konglomerat yang terang-terangan menunjukkan taring mereka. Bukan rahasia lagi jika beberapa pebisnis lainnya merasa Paxley merupakan ancaman bagi mereka. Vance pun merasa begitu meskipun hubungan mereka 'terlihat' akrab.

Bukankah keluarga Paxley tengah merencanakan pernikahan dengan keluarga Baroque? pikir Lesley sesaat membuka laptopnya membaca artikel berita mengenai Paxley dan Baroque. Ditambah lagi, salah satu dari anak Paxley ada yang memisahkan diri dari keluarga tersebut.

"Kakak, apa kau tidak bisa tidur?"

Harley terbangun sembari mengucek salah satu matanya yang terlihat sayu. Dia menyadari keberadaan Lesley tak ada disampingnya hingga ia mencarinya. Rupanya kakaknya tengah membuka laptop dengan kacamata bertengger ditelinganya.

"Maaf Harley, kau sampai terbangun." Lesley tersenyum setengah karena merasa bersalah."Aku ingin membaca sedikit sebelum tidur."

"Apa kau khawatir mengenai pernikahanmu dengan salah satu anak Paxley?"

Lesley terdiam karena pertanyaan Harley cukup mengena. Dia menatap adiknya yang sepenuhnya terjaga.

"Sepertinya aku tak bisa berbohong pada adikku." gumam Lesley sambil menurunkan kacamatanya. Harley menghela napasnya karena tahu seperti apa perasaan kakaknya saat ini.

Oneshots [MLBB Fanfiction]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt