Oneshots [MLBB Fanfiction]

Story of Us [Leonox]

Yang dulu sempet baca Duke & Fairy di Mpusky, bakal kupost disini btw dan udah kurevisi. Mungkin bakal beda sama terakhir kali sama yang kalian baca.

Enjoy reading ❤️

🍁

Di dunia yang indah ini berkembanglah dua negara bernama Arthovia dan Zeiss, Arthovia merupakan negara dimana semua kalangan bangsa immortal tinggal dan Zeiss merupakan negara dimana para manusia hidup. Baik keduanya sering bekerja sama dengan mengizinkan adanya jalur perdagangan. Kedua negara tersebut hidup dengan aman dan damai karena dipimpin oleh Raja yang baik karena mereka menjalin persahabatan sehingga kehidupan kedua negara berjalan dengan harmonis. 

Sayangnya, manusia merupakan makhluk serakah dan tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki.  Ketika mereka secara tidak sengaja melihat betapa hebatnya kekuatan kaum elf, peri dan makhluk lainnya memiliki kekuatan sihir yang luar biasa tentu membuat mereka mulai memicu konflik. Pada akhirnya timbul kekacauan antar kota yang dihuni makhluk supernatural karena keserakahan manusia.

Awal kedamaian dua kerajaan mulai berganti menjadi kesengsaraan dan penuh luka. Banyak kaum supernatural lainnya melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka ketika manusia membantai mereka.  Memaksakan keadaan sehingga meninggalkan anak-anak mereka yang bahkan hampir tidak bisa berjalan. Pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan pengkhianatan terjadi pada waktu itu terhadap kaum supernatural. Meskipun sepuluh tahun telah berlalu segala konflik itu telah berakhir. Kini ada permasalahan kembali sampai dua raja bertemu hari ini.

Tigreal, sebagai raja Zeiss dan sebagai pemimpin rakyatnya dari kalangan manusia berjalan tergesa. Dia menahan rasa malunya ketika menemukan raja Arthovia sedang duduk di ruang tunggu sambil meminum tehnya.

"Halo, teman lama."

Tigreal meringis ketika mendengar sapaan Estes justru terdengar seperti sindiran. "Kau membuatku merasa tamu yang terlambat datang."

"Itu hanya perasaanmu saja." Ketenangan Estes justru terlihat seperti sebelum badai datang. Tigreal tidak berani bertindak kurang ajar karena Estes merupakan raja yang baik.

Pengawal Tigreal memberikan sebuah gulungan kertas padanya. Tigreal langsung mengambil tempat duduk dihadapan Estes yang masih dengan tenangnya meminum teh.

"Ini kesepakatan yang kubuat sebagai ganti rugi."

"Ganti rugi? Oh, teman lama. Kau tidak perlu repot." Estes menurunkan cangkirnya lalu tersenyum tipis.

"Jangan berkata seperti itu, Estes. Aku tidak main-main dengan kesepakatan ini."

Estes mengambil gulungan kertas tersebut dan membukanya. Setelah membacanya beberapa menit, ia menggulungnya kembali.

"Aku hanya menginginkan satu penanggung jawab yang membuat kerusakan pada tempat tinggal para peri, Tigreal." Estes menyilangkan salah satu kakinya seraya memandang lurus rekan seperjuangannya semasa mereka berperang demi melindungi negeri mereka. "Aku akui niat baiknya berperang melawan rakyatmu yang memberontak dan menyerang para bangsa immortal seperti kami. Tapi aku tidak bisa menutup mata bahwa kendali dibawah perintah orang itu justru membuat kekacauan semakin parah."

Tigreal terlihat resah karena dia mengetahui siapa orang yang dimaksud Estes. Dia memainkan jari-jemarinya dengan perasaan gelisah.

"Orang yang kau maksud adalah... Burning Hawk?" tanya Tigreal ragu.