Saat ini, roda kehidupan Floryn seolah berhenti ketika mendengar kekasihnya, yang selama ini menjalin hubungan dengannya satu tahun lamanya, menyatakan keinginannya.
"Aku nggak sanggup lanjutin hubungan ini, Floryn. Sebentar lagi aku bakal resign dan cari lowongan pekerjaan sebagai guru di sekolah lain." ujar Faramis sambil memegang tangannya. "Mulai sekarang kamu jaga diri baik-baik ya."
Floryn menangis sesenggukan mendengar bahwa hubungan mereka akan berakhir. "Apa nggak bisa kita perjuangin hubungan ini? Kamu mau tinggalin aku juga?"
"Itu karena gosip di sekolah ini sudah tersebar dan aku gak bisa lagi mengajar disini. Maaf, Floryn."
Floryn tergugu melihat kepergian Faramis begitu saja. Dia tidak bisa melakukan apapun demi menahan pria yang memiliki umur perbedaan jauh darinya.
Hubungan antara guru dan murid merupakan suatu hubungan terlarang. Tetapi mereka mengabaikan itu sampai sebuah gosip tersebar bahwa Floryn berpacaran dengan guru sekolah ini. Membuat Faramis dan dirinya mendapatkan teguran, tetapi Floryn masih sanggup bertahan karena dia yakin Faramis akan selalu ada disisinya.
Namun sekarang, dengan Faramis memutuskan pergi meninggalkannya, ia merasa hancur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Crush on you
(Tertarik padamu)
Aamon & Floryn-------------
---------
----"Floryn, keluar yuk!"
Floryn mengetuk-ngetukkan pensil mekaniknya mendengarkan temannya berbicara melalui telepon.
"Males ah."
"Ih, jangan kek gitu! Lo udah satu minggu nggak sekolah. Jangan mendem di rumah terus, nanti lu cosplay jadi orang bertapa."
Floryn menarik nafasnya, dia menatap hamparan buku-buku yang terbuka di meja belajarnya. Satu minggu ia memilih tidak bersekolah karena tidak tahan dengan setiap pasang mata anak-anak lainnya. Dia tidak sanggup mendengar bahwa dirinya merupakan cewek murahan yang rela berpacaran dengan guru demi mendapatkan nilai yang bagus.
"Nggak mau! Emang kita mau kemana sih?" keluh Floryn kesal. Dia ingin menetap di rumah, lagipula selama ini ia selalu self-study meskipun tidak datang ke sekolah.
"Kita mau ke mall, ada Lunox nih." sahut Lolita ceria.
Floryn merengut ketika mendengar nama Lunox, kalau Lolita sudah mengajak teman kesayangannya itu pasti mereka ingin Floryn keluar dari rumah.
"Ok, ketemuan dimana?"
Lolita berseru girang kemudian menyebutkan alamat dimana mereka akan bertemu. Floryn mendengarkan saja sambil menutup buku tulisnya. Dia segera berpakaian rapih mengetahui mereka sudah menunggunya.
Sambungan terputus. Floryn langsung keluar dari rumah melihat keramaian orang lalu-lalang disekitarnya. Dia berjalan menuju halte bus dan duduk disana menunggu bus tujuannya ke mall datang.
Sejujurnya, ia merasa takut melihat bagaimana semua orang melihatnya. Dia merasa gugup dan gelisah hanya karena sepasang mata orang-orang disini. Bahkan, tetangganya yang julid pun tahu seperti apa kelakuannya di sekolah.
Dia bisa mendengar mereka menggosipkan dirinya yang keluar dari rumah dengan muka sinis.
Floryn menarik nafasnya untuk kesekian kalinya, apa seharusnya dia menolak saja ajakan Lolita tadi? Entah mengapa ia merasa tidak nyaman untuk keluar lagi seperti ini.

CZYTASZ
Oneshots [MLBB Fanfiction]
FanfictionFull oneshots couple of MLBB Random updates! Tidak menerima request, terima kasih ☺️ Characters © Moonton