❝Pokoknya Jay ndak mau dongsaeng lagi! ❞
Kisah Heeseung si duda bareng lima anaknya dan satu anak tetangganya.
Buku ini akan membawa perasaanmu naik turun seperti Rollercoaster.
Lemme show you the true meaning of family.
Warning ⚠
⚠ OOC!
⚠Beberap...
supaya semangat baca dulu yang manis manis oke. Atau lagi nyari selingan setelah nonton MV?
Btw, sebenarnya istrinya tuh.. aku gaes..
Bercanda, ntar juga tau sendiri wkwk
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sejauh ini perjalanan selama dua jam masih lancar dan baik baik saja. Semoga saja begitu sampai tempat tujuan.
Sunghoon masih asik menonton kartun dari Tablet yang dibawa, Jungwon tertidur setelah lelah bermain dengan Jay disebelahnya. Jay sibuk makan cemilan, Jake asik menghitung mobil dan Sunoo yang mencoba untuk tidur.
"Bosan ya? Mau nyalakan musik? "
Jake dan Sunghoon menyahut, "Mau! "
"Papa papa! Putal lagu balunya andhypen, Papa! " kata Sunghoon.
Heeseung mengangguk, menyetel musik sesuai keinginan Putranya.
Jake dan Sunghoon asik bernyanyi sambil Berjoget walau duduk, Jay mengambil snack baru dan memakannya lagi.
Sebentar.. Heeseung merasa ada yang aneh..
"Ddeonu? Sayang? Kamu baik baik saja? " tanya Heeseung setelah sadar Sunoo sejak tadi terdiam. Melirik ke kaca spion diatasnya untuk melihat Sunoo.
Sunoo menggeleng lesu, "Ndak papa.. "
"Lapar? Ambil saja di belakang, banyak makanan. Atau mau minum? Ingin main ponsel? " Heeseung bertanya bertubi-tubi.
Sunoo menggeleng, "Ndak.. Ddeonu mu tidul.. "
Heeseung mengangguk, lalu Jake menyahut, "Papa! Ddeonu pucat sekali wajahnya! "
Jay dan Sunghoon langsung menoleh, wajah Sunoo nampak pucat dan gelisah. Matanya terpejam seperti menahan sesuatu.
Sunoo mulai tak kuat, ia membuka matanya, "P-papa.. Mual.. "
Jeng. Salah satu kecemaaan Heeseung muncul.
"Jakie, buka sabuk mu. Ambil plastik hitam di belakang, berikan pada Ddeonu," titah Heeseung cepat.
Jake membuka sabuk pengamannya, berdiri dan mencari di belakang, mengambil empat lembar plastik hitam. Salah satunya diberikan pada Sunoo.
"Huweeek!!! " Waktunya tepat, Jake tidak terlambat.
Heeseung yang berusaha fokus ke jalanan walau hatinya ingin sekali menghampiri putranya berpikir cepat, "Seongie. Di tas Wonie ada minyak kayu putih, berikan pada Jakie dan balur di leher dan perut Ddeonu. "
Jay mengambil minyak kayu putih di saku tas Jungwon disebelahnya. Memberikan nya pada Jakie yang dengan cepat dibalurkan ke leher Sunoo.
"Jakie, pijat pelan lehernya ya? Masih muntah kan?"
