❝Pokoknya Jay ndak mau dongsaeng lagi! ❞
Kisah Heeseung si duda bareng lima anaknya dan satu anak tetangganya.
Buku ini akan membawa perasaanmu naik turun seperti Rollercoaster.
Lemme show you the true meaning of family.
Warning ⚠
⚠ OOC!
⚠Beberap...
Kecanduan? Kobam? Terngiang-ngiang 'Summer! Na na na' atau ada lagu favorit lain?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hae-won, aku mencarimu kemana-mana, lho. Ternyata sejak pagi kamu disini? " Jung-suk berjalan menghampiri sang istri yang sedang membaca buku di pojok ruangan dekat jendela.
Kursinya yang ditaruh di belakang lemari membuatnya tak terlihat, jadi Jung-suk tak bisa menemukannya.
Jung-suk berjalan ke belakang sofa yang di duduki istrinya, ia mengecup pipi Hae-won dari belakang, "Sedang membaca apa? "
Hae-won menjawab tanpa menoleh, "Buku panduan bagaimana cara merawat bayi dengan baik."
Jung-suk tertawa kecil, "Sudah sangat siap jadi ibu, hm? "
Hae-won menatap Jung-suk, "Bayi di perutku sudah berumur enam bulan, aku tentu harus tahu bagaimana merawatnya."
"Bukannya kamu pernah merawat Seokjin? " tanya Jung-suk.
Hae-won menggelengkan kepala, "Usia kami hanya terpaut tiga tahun, aku terlalu kecil untuk ikut mengurusnya."
Jung-suk mengangguk paham, "Tidak apa-apa, kita rawat bersama-sama sampai dia tumbuh dewasa."
Hae-won tersenyum, ikut mengangguk. "Kau tahu, aku sudah memikirkan nama untuk bayi kita."
Jung-suk tertarik, berjalan dan duduk di sisi istrinya, "Oh ya? Apa itu? "
"Jungwon, baby Jungwon."
Senyum lembut tercipta di wajah Jung-suk, "Sangat lucu."
Hae-won mengangguk, "Jungwon itu singkatan dari Jung-suk dan Hae-won, bagus kan? "
Tangan Jung-suk mengusap rambut istrinya, "Sangat bagus. Kita panggil dia Wonie, bagaimana? "
Hae-won tertawa kecil, "Wonie~ sangat lucu, aku menyukainya. Dapat ku pastikan Jungwonie akan jadi bayi terlucu di dunia."
Jung-suk ikut tertawa, menjawil pipi Hae-won, "Ibunya saja menggemaskan, bagaimana dengan anaknya nanti? "
Hae-won mengangguk, bersandar di bahu suaminya. Matanya melihat tangan Jung-suk yang mengusap perut besarnya, "Aku tidak sabar melihat Jungwon lahir ke dunia."
Tangan kiri Jung-suk mengusap rambut Hae-won, "Ya, lalu kita akan melihatnya mulai merangkak, memanggil kita dengan lucu, belajar berjalan, bersekolah, lalu dewasa dan sukses. Bukankah sangat indah? "
Hae-won semakin tidak sabar, "Aaaa, aku ingin Jungwon cepat lahir. Kapan waktu cepat berlalu.. "
"Sabar, sayang," kata Jung-suk, kemudian ia melihat istrinya terlihat gelisah, "Kamu mau sesuatu? " tanya Jung-suk.
