9. BLOOD AND TEARS

4.9K 521 103
                                    

"Ssttt jangan menangis sayang, lebih baik kau ucapkan selamat tinggal pada dunia."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di bawah terang nya cahaya rembulan, seorang pria berambut hitam legam tampak sedang menyesap sebatang rokok guna menghilangkan sedikit penat serta pikiran berat di kepala nya.

Kata rindu— terdengar ringan kala di dengar, namun terasa berat kala hinggap. Pria itu benar-benar benci ketika ia berada di posisi ini. Rasa rindu itu membuat nya tunduk dan lemah bak pengecut.

"Tck, ah anjing lama-lama gue stress karna mikirin si Jane terus." V melempar kaleng beer yang ia pegang dengan asal. Satu tahun telah berlalu, namun sampai saat ini V masih sulit mengendalikan rasa rindu pada mantan tunangan nya itu. "Telfon aja kali ya?" Gumam V, lalu meraih ponsel nya dan mencari kontak sang mantan- Jane Olivia Wilden.

"Halo?".

V tersenyum kala mendengar suara manis serta parau khas bangun tidur wanita di sebrang nya. "Kamu udah tidur?"

"Tck, iya sebelum kamu ganggu."

"Oh jadi aku ganggu ya?"

"Baru sadar?"

"Tck, jahat bener."

"To the point aja ngapain nelfon sih?"

"Kangen." Jawab V lalu ia mendengar kekehan si wanita.

"Bukan nya kemarin ketemu?"

"Gatau, kangen nya suka datang tiba-tiba."

"Dasar. Tidur gih udah malem, besok kita ada kelas pagi kalo kamu lupa."

"Baru juga jam dua." V terkekeh kala wanita itu mendengus.

"Terserah kamu ah."

"Besok bikinin aku nasi goreng ya?"

"Baiah Tuan V Gabriel sang maharaja."

Kali ini V tertawa. "Anak manis yang pintar. Yaudah tidur lagi sana, besok jangan sampe telat masak nasi goreng nya."

"Tck, iya-iya."

"Good night bulet."

"Hm good night too bawel".

V menghela nafas setelah sambungan itu terputus. Raut wajah nya tak secerah tadi, manik lembut nya kini berubah jadi tajam. Namun di balik ketajaman itu, ada sorot penyesalan yang tak bisa terelakkan. V menyesal karna telah melakukan kesalahan yang membuat Jane memutuskan untuk membatalkan rencana pernikahan.

Kala itu, mereka adalah pasangan manis yang selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswi mampu mahasiswa. V bahagia dan merasa cocok dengan wanita itu, begitu pula dengan sebaliknya. Andai saja saat itu V tak melakukan kesalahan yang membuat Jane muak pada nya, mungkin malam ini Jane telah resmi menjadi istri nya. Karna sesuai rencana, hari ini adalah hari pernikahan mereka. Huft, betapa menyesalnya V saat ini. Hati nya begitu perih kala tertampar satu fakta bahwa sekarang Jane bukan lagi milik nya.

"Jane, aku mohon jangan batalin semua nya, aku cinta sama kamu sayang, please."

"Maaf V, aku ga bisa. Kesalahan kamu terlalu fatal buat hati aku yang lemah."

"Tapi sayang, gimana dengan pernikahan kita? Aku mohon Jane, aku gamau putus."

"Pernikahan?? Waktu kamu pergi selingkuh sama wanita pengedar narkoba itu apa kamu inget sama rencana pernikahan kita ha?"

ONE SHOOT || TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang