BAB 66

379 23 2
                                    

Pagi yang sedikit mendung. Matahari bersembunyi di balik awan hitam yang tebal. Hari ini Bintang harus mulai hidup baru tentunya dengan semangat yang baru. Ia tak mungkin terus-terusan terpuruk dalam kesedihan.

Sebelum berangkat sekolah, ia meyakinkan pada dirinya sendiri untuk tidak perduli dengan semua hal tentang Reval. Cowok itu sudah berjanji untuk tidak mengganggunya lagi.

Ia ingin disisa masa SMA nya ini, ia mendapat ketenangan tanpa ada beban dan masalah. Apalagi saat mengetahui kalo Reval telah menghapus videonya. Ia menjadi semakin tenang.

Bintang menghirup nafas panjang   sebelum akhirnya masuk ke area sekolah. Rupanya keinginannya untuk bersekolah dengan tenang pupus seketika.

Saat berjalan melewati beberapa siswa, Bintang mendapat tatapan tak mengenakkan juga tawa yang mengejek. Bintang tak tahu apa yang salah dengan dirinya hari ini.

Bahkan ada beberapa siswa dengan terang-terangan menyindirnya.

“Eh ternyata cewek sok berkuasa itu anak pungut ya?”

“Ups, anak pungut kok sombong banget ya. Hahaha.”

Bintang kaget bukan main. Siapa yang telah menyebarkan berita ini. Setahunya tidak ada yang mengetahui rahasia besar ini, kecuali dirnya, Mama Rina dan...

“Maksud lo apa, huh?!” Bintang menghampiri cewek itu. Ia berusaha mengelak.

“Ya emang bener kan lo anak pungut?”

Bintang tersentak. Masalah apa lagi ini. Kenapa masalah tak henti-henti menimpanya.

“Udahlah gak usah ngelak lagi lo Bintang. semua orang juga tau kalo lo itu cuma anak pungut! Hahahha.”

Bintang mngepal tangannya. Ia tak membalas kali ini. Ia lebih memilih untuk segera pergi dari sana.

(***)

“Dino, emang bener Bintang bukan anak kandung Tante Rina?” tanya Vano penasaran setelah megetahui kabar yang tersebar begitu cepat itu.

“Ya gue juga baru denger kabar. Nggak tau bener atau enggaknya,” sahut Dino bersandar di tiang gazebo.

"Kasian Bintang, pasti banyak yang bully.”

“Iya juga. Reval udah tau belom ya?”

“Tauah. Males ngomong sama temen lo yang itu,” decak Dino masih kesal.

“Nggak boleh gitulah, kita kan friend. Masak lo gitu No?”

“Taulah!”

“Ayolah No, cari Reval.” Vano menarik paksa Dino untuk menurutinya.

(****)

Bintang masuk ke dalam kelasnya dengan tergesa-gesa. Namun baru saja ia menginjakkan kaki di depan pintu kelas, ia dibanjiri lemparan kertas oleh semua temannya. Mereka melempari Bintang sambil mengumpat.

“Anak pungut!”

“Anak pungut gak pantes ada di kelas kita!”

Bintang terdiam menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Matanya memanas, hatinya kembali terluka. Ia menahan air mata yang memaksa keluar.

Dino dan Vano yang kebetulan lewat depan kelas 12 ipa 3 langsung menerobos masuk saat melihat ada keributan.

“Woy apa-apaan ini!” Dino berdiri di depan Bintang menjadi perisai. Ia memeluk cewek yang terdiam itu agar tak kena oleh lemparan lagi.

“Sialan! Apa-apaan kalian?!”kesal Vano.

“BERENTI!” Vano menggebrak meja guru dengan keras, membuat semua siswa di kelas itu terdiam dan berhenti melempari Bintang.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang