A Chance: Four

211 50 32
                                    

Gue memasuki sebuah ruang ganti yang telah disiapkan. Hari ini adalah hari dimana gue akan bertunangan dengan Choi Hyunsuk. Gue takjub melihat betapa luar biasanya ruangan ini. Namun gue kembali teringat bahwa gedung ini saja milik Papa Choi, sudah pasti ruangan dan segala di dalamnya akan terlihat berkelas. Jika kalian berpikir gue akan melaksanakan pertunangan di salah satu hotel mewah milik Choi Corp., kalian tidak salah.

Rasa takjub kembali ketika mata gue menangkap sebuah gaun ombre ungu melekat pada sebuah manekin. Tidak bisa gue pungkiri, gaun itu sangatlah cantik. Ini kali pertama gue melihatnya. Gaun anggun itu dipilih oleh Mama Choi dikarenakan gue terlalu sibuk dengan tugas kuliah. Sungguh baik sekali calon mertua gue ini.

Bibir membentuk kurva kecil bersamaan dengan tangan gue yang meraba gaun itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Bibir membentuk kurva kecil bersamaan dengan tangan gue yang meraba gaun itu. "Apa yang bakal terjadi kalo gue batalin perjodohan ini saat ini juga, ya?"

Hati gue kembali terasa sakit ketika kepala memutar ulang kejadian hari itu. Mengingat betapa kasar dan dinginnya Hyunsuk kepada gue tanpa sepengetahuan keluarga kami. Juga betapa manis dan hangatnya orang itu. Membuat gue kebingungan dengan sikapnya.

###

Flashback ON

Setelah Hyunsuk mendadak mencium gue di depan Yoshi, dia mengatakan bahwa seseorang tengah mengawasi pergerakannya. Menurut pengalamannya, orang tersebut adalah suruhan Papa Choi. Sepertinya beliau tahu bahwa Hyunsuk menyembunyikan sesuatu darinya. Karena gue juga tidak ingin kebohongan yang kami ciptakan terbongkar begitu saja, gue pun menuruti kemauan Hyunsuk, yaitu gue berangkat bersamanya.

Kak Yoshi🐯

Kak
Maaaff banget
Padahal tadi udah rela nungguin lama:(
read

Gapapa, Yeon
Nanti kalo udah sampe sana kabarin, ya😊

Siapp, Kak
Sekali lagi maaff bangett
read

Iyaaa, sayang [Deleted]
Iyaaa, Yeon
Kalo Hyunsuk ngapa-ngapain lo langsung telepon gue, oke?

Gue yang semula sedikit mengantuk langsung kembali tersadar saat melihat jawaban yang langsung ditarik oleh Yoshi. Susah payah gue menahan senyum agar tidak merekah saat itu juga. 

S-Sayang??? Ya, ampun mental yupi banget gue digituin doang udah mau terbang ke luar angkasa. Tapi kenapa dihapus, sih? Kan belum gue screenshoot, huuft....

"Kenapa senyum-senyum gitu? Suka sama dia?" ucap Hyunsuk tanpa menoleh ke arah gue yang duduk di kursi samping pengemudi.

"Ha? Dia siapa?" tanya gue yang bingung karena tiba-tiba ia bertanya hal random seperti itu setelah hampir setengah jam diam seribu bahasa.

Imagine Treasure: MY TREASUREOnde histórias criam vida. Descubra agora