NATHAN || 10

81.9K 5.2K 24
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Anin memperhatikan anak Archimosh yang sedang memakan kue buatannya dengan lahap. Kue buatan Anin begitu enak membuat semua laki-laki yang ada diruangan itu nagih pengen nambah. Tapi karena bahan yang terbatas Anin hanya memasak sebagian dan memisahkan untuk Nathan sedikit.

Tak pernah terbayang sekalipun dalam pikirannya bisa berdekatan dengan geng motor terkenal. Ini pertama kalinya bagi Anin bisa dekatan dengan orang lain mengingat dirinya yang tak punya teman disekolah selain teman sebangkunya yang baik. Semua anak Archimosh memiliki wajah tampan dengan porsi masing-masing.

Bukan hanya tampan saja mereka juga memiliki otot lengan yang kekar dan badan gagah. Wajah yang sedikit seram dengan berbagai tindik ditelinga. Namun walau begitu semuanya baik padanya, menghormati dirinya sebagai perempuan satu-satunya divila ini.

Mata Anin menatap Rad yang berdiri, lalu pria itu membuka bajunya yang dia kenakan. Posisi Rad yang memunggungi Anin membuat wanita itu bisa melihat tato besar bergambar garuda dipunggungnya.

Kening Anin berkerut. Nathan sebagai ketua Archimosh ia kira hanya dia saja yang memiliki tato dipunggung, tapi ternyata Rad juga punya. Itu berarti inti Archimosh yang lain punya?

Anin menatap Dhika yang sedang bermain rubik disampingnya sambil selonjoran.

"Kak." panggilnya pelan.

Dhika mendongak dan menatap Anin. "Iya? Kenapa?"

Anin menatap Rad. "Itu kak Rad punya tato di-punggungnya, Nathan juga punya. Kakak, punya?" tanya Anin menatap Dhika.

Dhika mengangguk. "Punya. Mau lihat?"

Anin mengangguk antusias. Rad seekor burung garuda dan Nathan burung elang. Lalu Dhika apa?

Dhika menarik kerah baju bagian belakang, menariknya keatas hingga menampakkan punggungnya yang bertato sampai dibatas pinggang.

Anin berdecak kagum melihat gambar rajawali dipunggung Dhika. Tanpa sadar ia menyentuh kulit badan Dhika membuat cowok itu menahan napas.

"Keren. Aku suka.." gumam Anin mengikuti gambar tato menggunakan ujung jari telunjuknya.

"Ini, kapan kalian buat?" tanya Anin.

Dhika menoleh kebelakang sampai tulang dagunya bersentuhan dengan bahu kanannya. "Waktu kelas 1 Sma. Ini Nathan yang minta buat kenangan nanti."

Anin mengangguk. Ia melepaskan jarinya dari kulit Dhika dan membiarkan pria itu menurunkan bajunya.

"Kalau kak Gabriel tato apa?"

"Kalo Gabriel merpati. Al, merak. Kalo Bernard burung hantu." jawab Dhika.

Anin mengangguk-angguk paham. "Cuma kalian aja? Yang lain nggak?"

"Kalau mereka, terserah mau buat tato apa, mereka bebas. Tapi kalau inti Archimosh itu wajib."

Anin mengangguk paham sambil membentuk bibirnya bulat. Dhika memperhatikan dalam diam wajah Anin dari samping.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang