NATHAN || 57

47.1K 3.3K 664
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Sudah dua minggu berlalu sejak pertengkaran hebat itu. Anin tidak pernah menangis lagi atau mengharapkan kehadiran Nathan. Sia-sia ia membuang airmata dan memohon-mohon kalau ujung-ujungnya mereka tetap berpisah. Sejak dirinya tinggal sendiri di-rumahnya, Anin berusaha untuk mandiri meskipun terasa berat karena sejak menikah ia tinggal bersama Nathan membuat Anin tentu saja merasa kehilangan.

Tepat dihari ini Nathan dan Salsha menikah disebuah gereja yang berada didekat kawasan vila milik Nanda. Pernikahan mereka dilakukan secara sederhana atas permintaan Nathan mengingat dirinya masih menjadi suami dari Anin.

Anin bisa tau karena sebuah nomor yang mengirimkan video bejat Nathan mengirim sebuah foto padanya. Didalam foto itu tampak Nathan dan Salsha berdiri bersebelahan didepan pendeta dengan tangan pendeta menjamah ubun-ubun Salsha sambil berdoa.

Sedih? Tentu saja! Dirinya masih berstatus istri dari Nathan Alltalah, kini Salsha ikut menyandang nama belakang Alltalah. Anin tidak masalah mereka menikah dan membangun hidup baru. Tapi setidaknya ceraikan Anin dulu, jangan menikah disaat dirinya masih memiliki istri.

Dada Anin sesak, ternyata bayi didalam perutnya tidak berharga sama sekali dimata Nathan. Segala omongan Nathan yang mengatakan menyayangi bayi dalam kandungannya hanya tipuan belaka. Janji tidak akan meninggalkan Anin dan bayinya ternyata hanya janji saja.

Anin terkekeh miris, bodohnya ia percaya dengan janji manis Nathan itu. Kalau tau Nathan memiliki sifat seperti ini, Anin lebih memilih tidak bersemu mendengar kata-kata manis Nathan yang membuatnya terbang.

Dan lihat? Setelah ia terbang ia dijatuhkan hingga sejatuh-jatuhnya. Membuat Anin susah untuk bangkit berdiri.

Impian membangun rumah tangga, hidup bersama anak-anak, membesarkan mereka hingga ke-jenjang perguruan tinggi. Ternyata hanya sebuah harapan tanpa bisa di-wujudkan. Anaknya belum lahir kedunia mereka sudah berpisah dengan Nathan yang menikah lagi.

Lebih sakit lagi kalau ternyata dirinya dituduh sebagai pembunuh. Memangnya tampang Anin terlihat seperti orang pembunuh? Selama ini dirinya tidak pernah jauh dari Nathan dan anak Archimosh. Lalu bagaimana caranya Anin membunuh mereka jika seandainya dirinya pelaku pembunuhan itu?

Siang itu Anin sedang makan buah diteras rumah. Wanita itu tampak serius mengupas jeruk terlihat dari wajahnya dan bibir yang tertutup rapat. Setelah jeruknya terkupas Anin memasukkan satu biji jeruk kedalam mulutnya dan mengunyah menggunakan perasaan. Cewek itu memejamkan matanya menikmati sensasi manis di-lidahnya.

Saking pengennya makan jeruk Anin bela-belain pergi ke-pasar buah yang jauh untuk Anin yang hamil tua. Sebenarnya sudah dari tadi malam Anin ngidam jeruk, tapi mengingat jam sudah hampir lewat jam 8 malam dan Anin yang takut keluar malam. Alhasil, setelah makan siang Anin pergi ke-pasar khusus buah.

Anin tidak meminta bantuan pada orang karena Anin tak mau merepotkan. Ia hanya ingin mandiri meskipun apa yang ia lakukan pasti berdampak pada bayinya. Siapa yang tau apa yang akan terjadi jika Anin nekat pergi sendiri?

"Nin."

Panggilan itu membuat Anin mendongak dengan mulut mengunyah. Ia mendapati Hesti sedang berjalan ke-arahnya dengan pakaian rapi dengan tangan kiri menggeret koper dan tangan kanan memegang hape.

"Kamu mau kemana? Rapi banget." tanya Anin menatap Hesti dari atas sampai bawah. Hesti memakai baju kaos putih sebatas paha, ukuran lengannya sebatas lekukan siku yang dilipat satu. Bawahannya, Hesti memakai celana jins navy sebatas paha menampakkan kulit paha Hesti yang mulus. Karena baju Hesti yang panjang, celana yang dipakainya tertutup. Di-pergelangan tangan kanan Hesti ada 3 gelang warna hitam. Jam rantai ditangan kiri. Rambut sebahunya disisir berantakan membuat Hesti begitu cantik dengan make-up tipis di-wajahnya.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang