NATHAN || 46

47.1K 2.9K 74
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Nanda berdiri dibalkon kamar menatap betapa indahnya langit yang dihiasi oleh banyak bintang. Tatapan Nanda memang kesana tapi tidak dengan pikirannya yang terbayang pada mimpinya tadi. Iya tadi, karena mimpi itulah Nanda berdiri disini merenungi mimpi buruknya.

Nanda tidak masalah jika yang ada dimimpi-nya adalah dirinya karena baginya itu udah biasa. Masalahnya ia memimpikan Nathan, ketua geng Archimosh yang satu-satunya menikah muda diantara mereka semua.

Untuk sekali masih Nanda maklumi tapi jika sudah lima kali berturut-turut itu sudah membuat perasaan Nanda berubah tak enak. Entah kenapa ia merasakan jika pria itu akan hidup menderita setelah sesuatu yang tidak Nanda ketahui apa penyebabnya.

Yang pasti dimimpi itu Nathan menyesali apa yang sudah dia lakukan.

Nanda berpikir apa yang sudah Nathan lakukan sampai pria itu begitu menyesal? Apa yang sebenarnya terjadi? Satu dipikiran Nanda, yaitu Anin. Mungkin saja Nathan melakukan kesalahan yang tak bisa dimaafkan oleh Anin sehingga pria itu begitu menyesal. Tapi apa yang dilakukan Nathan?

Cowok berahang tegas itu mengacak rambutnya kasar. Memikirkan mimpi buruk itu membuat kepala Nanda pening. Dia ingin tidur setelah seharian membantu Papa-nya dikantor. Tapi ia takut mimpi itu kembali datang.

Nanda mengembus napas kasar sebelum dia mendudukkan dirinya dipinggir ranjang yang spreinya warna hitam. Cowok itu menatap langit dari sini dengan pikiran yang berkelana ke-hal yang lain.

Tepat satu hari ini kandungan Anin 8 bulan tinggal sebulan lagi keponakan-nya lahir dan Nanda tidak sabar bertemu dengannya. Meski begitu Nathan tetap bekerja dan pulang di-jam 8 malam, meninggalkan Anin yang sendirian dirumah.

Memang benar ada Hesti yang akan mengawasi Anin. Tapi siapa yang tau kalau tiba-tiba Hesti meninggalkan Anin karena ada sesuatu yang harus dia lakukan dan tidak bisa ditunda. Bersamaan pula dengan Anin yang tiba-tiba terjadi sesuatu pada wanita itu. Siapa yang salah disini? Pastilah Nathan.

Tadi disekolah ia meminta Nathan untuk menghabiskan waktunya bersama Anin dirumah. Tapi Nathan menolak lantaran ia harus kerja demi Anin juga. Ia harus mendapat uang banyak untuk biaya persalinan nanti.

Ia sudah menawarkan bantuan pada Nathan bahwa dirinya dan yang lain akan membayar persalinan Anin nanti. Tapi karena jiwa dewasa dalam diri Nathan yang ingin melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain dengan halus menolak.

Melihat ekspresi Nathan yang tegas tak ingin menerima bantuan bentuk apapun itu. Nanda tidak lagi mencoba untuk memberi pemahaman pada pria itu.

Tapi hati Nanda tidak bisa tenang selama Nathan belum mengikuti sarannya untuk tetap dirumah menjaga Anin. Maka dari itu Nanda mengambil ponsel, mendial nomor Reyhan yang pastinya sudah masuk kealam mimpi mengingat sekarang sudah jam 12 malam.

Empat kali tidak diangkat Nanda tidak menyerah. Ia terus menelpon cowok itu sampai akhirnya telponnya diangkat ke-sepuluh.

"Hal-,"

"GUA LAGI TIDUR! NGAPAIN LU NELPON SIH?! GANGGU AE!" belum juga Nanda mengucap kata halo, disebrang sana Reyhan sudah menyambar kasar dengan suara serak.

"Selow, gausah ngegas gitu."

Terdengar tarikan napas Reyhan, lalu ia berkata. "Naon? Ngapain lu nelpon gua jam segini? Hoam.."

"Gua tau ini mendadak, tapi gua mohon sama lu lakuin apa yang gua omongin." lalu Nanda menjelaskan apa yang harus Reyhan lakukan demi Nathan dan keluarga kecilnya. Reyhan tadinya mendengar sambil menahan kantuk, namun saat Nanda berkata ini semua tentang bos-nya matanya langsung terbuka dan mendengar dengan seksama lalu mengangguk-angguk setelahnya.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang