NATHAN || 33

47.5K 3K 155
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

"Gua bukan cowok romantis. Gua juga gak bisa lamar cewek pake bunga atau kasih coklat karna itu bukan gaya gua. Jadi, intinya, lu mau gak jadi cewek gua?" Rad berdiri didepan Hesti yang memakai dres coklat selutut.

Hesti menahan napas saat akhirnya kata-kata yang ditunggu seseorang dari seseorang yang disukai terdengar jelas ditelinga Hesti.

Hesti rasanya masih tak percaya, sudah dari kelas 1 Smp ia memendam rasa pada Radmond dan berdoa semoga suatu hari nanti ia bisa bertatap muka langsung pada cowok itu. Itu yang Hesti doakan daripada meminta kepada Tuhan agar berpacaran dengan Rad.

Tapi siapa sangka, Tuhan mengabulkan mimpinya dimana didalam mimpi itu ia berpacaran dengan Rad. Menyusuri taman sambil bergandengan tangan. Berbagi cerita lalu tertawa. Rad mengejar dirinya lalu mendekapnya dari belakang saat ia berhasil ditangkap.

Rasanya Hesti tidak percaya ia akan ditembak cinta oleh orang yang sampai saat ini ia sukai.

"Gu-gue..." ingin langsung berkata iya, tapi rasanya lidahnya terasa kelu. Hesti menunduk menenangkan sebentar degup jantungnya.

Sementara Rad dibuat tak bernapas melihat reaksi Hesti. Anin mengatakan padanya kalau Hesti menyukai dirinya. Tapi kenapa gadis itu tidak langsung men iya 'kan? 

"Pergi kalau lo tolak gua. Tapi cium bibir gua kalo lo terima gua!" tegas Rad membuat Hesti mendongak.

Gadis itu membulatkan matanya. Menatap Rad yang memakai kemeja hitam kotak-kotak dipadukan celana hitam ketat.

"Apaan, cium bibir! Gak! Gak mau gua!" bantah Hesti bulat-bulat tanpa pikir panjang.

Rad mengulum senyum, ia membungkukkan badannya dan kedua tangannya bertumpu pada kedua lututnya. Ia mendekatkan wajahnya pada Hesti.

"Ucapan lo tadi secara gak langsung, lu nerima gua. Iya, gak?" ucap Rad menaikkan alisnya.

Hesti memalingkan mukanya malu. "Tadi maunya bilang iya, tapi jantung gua dugun-dugun jadi gak fokus." akunya jujur.

Rad tersenyum lebar sampai matanya sipit. "Sama dong! Gua juga gitu, tapi gua tahan!" serunya berdiri tegak.

Hesti mencoba menahan senyumnya tapi tidak bisa. Ujung bibirnya malah tertarik keatas membentuk senyum lebar. Tak lupa juga, pipinya merona.

"Jadi gimana, kita sekarang resmi pacaran?" tanya Rad.

Hesti tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya."

Rad tersenyum manis, ia mengacak rambut Hesti yang sudah resmi sebagai kekasihnya. Betapa senangnya hati cowok bertato garuda itu karena orang yang disukainya sudah menjadi kekasihnya.

Rad merangkul Hesti lalu keduanya berjalan masuk ke vila yang ramai oleh anak Archimosh. Sudah ada Anin dan Nathan yang saat ini sedang duduk berdua memisahkan diri dari yang lain.

"Gimana? Udah taken?" Farhan yang sedang duduk didepan pintu masuk kolam bertanya saat melihat Rad datang bersama Hesti dari arah taman dekat kolam.

Kedua manusia yang baru jadian itu mengangguk.

"Udah dungs." Rad berkata riang. "Lu kapan nyusul, Bang? Jangan cuma mainin cewek doang taunya."

Cowok berahang tegas itu mengedik bahu. "Pan kapan. Kalau sekarang malas cari cewek yang baik. Entar nasib gua sama lagi kayak si Al."

Rad tertawa pelan. Setelah itu ia pamit pada Farhan dan menyusul teman-temannya yang lain. Sebelum mereka pergi ketaman, Rad sudah mengenalkan Hesti pada temannya yang lain.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang