Nongol

7.1K 494 177
                                    

Yooooooooooooo, Readers!!!

Apa kalian masih nimbrung disini???

Atau kalian dah meninggalkan Author sendiri? (T^T)

Wadooohhhh

Dahlah

Seperti biasa Author nongol sebentar untuk naruh nih chapter terus menghilang lagi entah kapan nongol balik

Hiyahiyahiya

Anyway~ bakal ada fanart disini hasil maha karya Author yang kece ini idih

Yok monggo baca

Boboiboy milih Monsta

Fanart milik Author

"Aduh....": berbicara

'Yeilah..': berpikir/membatin

Enjoy~

#

"Ayah!" Pemuda dengan iris biru pudar itu balik berganti memeluk Ice. Awalnya Ice merasa risih, nggak konek dengan apa yang terjadi tapi dia juga membalas pelukan si remaja. Lirikannya hanya dibalas oleh putaran bola mata Solar yang terlindungi oleh visornya.

 Lirikannya hanya dibalas oleh putaran bola mata Solar yang terlindungi oleh visornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bagian kalian yang kepo dan mungkin mau ngesimp, itu wujud Ace. Yup betul banget dia gabungan dari Ice dan Solar. Maap gambarnya jelek)

"Akhirnya Ace bisa bertemu dengan kalian berdua" Ace berbicara didekapan Ice. Ingin rasanya Ace memeluk keduanya dalam satu pelukan, lalu teringat kalau Abangnya juga ada disini. dia sadar diri kalau hubungan keluarga sang kakak kurang bagus akhir – akhir itu dan tak ingin mengorek luka lebih dalam lagi. Yang terpenting Ace, bisa bertemu kedua orang yang paling dia cari sekaligus.

"Huh???" Si pemegang elemen salju bingung. Dia membutuhkan jawaban tapi malas untuk mencarinya. Pandangannya beralih ke orang disebelah Solar. Yang dari tampangnya aja sudah mencirikan orang yang dia kenal sekali

"Kamu.... mirip kayak Bang Hali" ucap Ice datar menyeret Ace bersamanya ke sebuah sofa panjang.

"Aku memang anaknya" Supra mengklarifikasi dengan nada yang tidak antusias sekali, seperti tidak ingin mengakui kebenaran. Ice menatap lekat – lekat Supra. Harus Ice akui Supra memang memiliki rupa dan lagak mirip Abangnya.

'Bagai pinang dibelah dua..' Lalu sebuah kejanggalan muncul dibenak si tukang kebo.

"Bentar... kalau Solar ibu mu juga dan Ace itu hasil buah hati antara aku dengan Solar... jadi Solar...." mata Ice yang semula masih ngantuk terbelalak menganalogikan apa yang terjadi.

"Heh?! Apaan ini?! Jelasin! Dan apa – apaan kata itu?!" Solar memandang tajam kearah Ice dan Supra dia paham apa yang akan Ice tanyakan. Supra menghela nafas berat, semua pertanyaan ini mulai menghabiskan kesabarannya. Tapi demi sosok Bunda didepannya, Supra berusaha untuk tenang.

FusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang