Kejutan~

7.5K 463 382
                                    

Holaaaaaa, Readers tercintaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!

Oke intro dulu

Deng deng tredeng deng deng!

Apaansih...

Anyway kembali lagi bersama saya si Author!

Ya, Author yang buat kalian gemezzzz pingin banting~ (please jangan dibanting beneran Readers)

Tahulah kalok Author nongol berarti ada chapter baru~

Mana suara kalian????

Dah ah terlalu panjang

Boboiboy punya Monsta

"Heh Lu!": berbicara

'Aing males...' : berfikir/membatin

Enjoy~

#

Halilintar menatap tak percaya mendengar ucapan Solar.

"Halo, Ayah. Apa kabar? Baikkan?" Ucap santai Supra yang duduk disamping Solar. Dia memeluk si Bunda yang sedang menutupi mukanya yang merah akibat perkataa nggak jelasnya tadi.

"Diam kau..." Halilintar memicingkan matanya. Halilintar tidak suka saat saudaranya di peluk oleh seseorang yang dia tidak kenali. Supra menyeringai senang. Si pengguna visor nomor dua di rumah ini tahu betul apa yang tidak disukai Ayahnya.

'Apa yang bisa kau lakukan Pak?' Supra mengeratkan pelukannya, memancing emosi Halilintar.

'Bodohbodohbodohbodoh......' Perkataan itu terngiang – ngiang di kepala Solar. Sepertinya ada yang tidak beres dengan otaknya. Hanya karena beberapa informasi yang anaknya berikan itu dia mengakui kalau Supra itu hasil kasih cintanya dengan si sulung.

'Fix aku dah gila... tolong seseorang ambilkan baygon' Solar tidak mengetahui kalau sekarang dirinya tengah diperebutkan oleh dua orang.

Halilintar melirik kearah Ice yang dengan santuy menyeruput es tes panasnya. Matanya berhenti saat melihat bocah yang membuatnya kena getokan dari Gempa.

"Kau!"

"Eeeeeeeepppppp! Ampun Paman Halilintar! Ace mengaku melakukan kesalahan"

"Jangan bilang.... kau mengerjainya?" Supra memandang Ace. Nggak biasanya Ace yang males tingkat langit mau melakukan tindakan jahil yang biasanya dilakukan oleh saudaranya yang lain.

"Ho'oh"

'Untung para bocah – bocah belum muncul'

"Sip, aku bangga padamu"

"Makasih Bang, cuannya dong~"

"Ogah!"

"Kalian berdua cari mati ke orang yang kurang tepat" Ice menyadarkan para bocah yang sedang adu bacot atas kengerian yang akan terjadi. Tangan Halilintar bergemeletuk ingin menjitak kedua orang yang tidak ia kenali.

"Jangan dibunuh, Bang"

"Aku nggak makek pedang..... hanya pakai listrik"

'Sama aja atuh...'

"Bang tolong...." Ace menampakkan wajah meweknya ke Supra. Keduanya berdiri siap untuk kabur.

'Lu pikir gua bisa kabur juga kalok nih orang marah?!' Supra berteriak dalam batin.

"Dah lah tuh, Bang. Jangan dibunuh kedua bocah ini. Tuh bocah yang perawakannya sama kayak anda itu anak anda yang biru itu anakku. Kalau Abang setrum keduanya kasian ibunya nanti" Ice menjelaskan tanpa ekspresi.

FusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang