OwO

5K 379 360
                                    

Halo, Readers!

Hayuk, absen dulu~

Shishishishi, maapkeun kepala Author agak puyeng jadinya kek gini rada gajel

Btw dah nggak sabar mau baca chapter ini kan?~

Skuy baca!

Boboiboy milik Monsta

Alur milik Author

"Oalah anjir": berbicara

'Wat in de nani?!': berfikir/membatin

Enjoy~ *smirk*

#

"OwO?! Eh itukan..."

Si bocah ngacir mendekati gubuk.

#

Siangnya rumah Tok Aba agak sepi, karena penghuninya mulai beraktivitas... ya sambil terbayang bahwa beberapa dari mereka mendadak jadi orang tua. Contoh, kayak Ice yang tumbennya mau bantuin Gempa di Koko Tiam. Hmmmmmm sepertinya ada maksud yang tersembunyi, kalau TTM dah berlari entah kemana ditemani oleh FF yang katanya ingin merasakan gimana jadi bocah gajel. Duo lightning, Halilintar dan Supra beneran ke lapangan (kalian yang nggak tahu apa yang mereka lakuin bisa baca chapter sebelumnya). Sisanya nggak tahu mau ngapain berakhir di rumah saja.

Di ruang tamu terlihat seonggok makhluk yang dengan nyaman ngorok.

"Wey, jangan bobok muluk!" FF kebetulan balik kerumah gegara haus.

Ya, please deh agak waras sedikit napa, TTM ama FF main kejar – kejaran... pakai kuasa, jadinya hutan belakang kota kebakaran akibat gabungan kuasa mereka. Untunglah Frostfire masih sadar diri (sifat Ice masih menurun padanya) membuat bongkahan es yang besar dan oleh Taufan diangkat keatas menggunakan tornado. Warga yang melintas heran dong, kok ada es serut dipinggir jalan mana banyak lagi tinggal dikasih sirup mantap betul.

Frostfire lalu menjitak kepala Ace yang nggak berdosa.

"ADUH?! Ngapain sih bang ganggu tidur aja!"

"Bangun woy dah siang!"

"Mohon ngaca ya yang ngomong juga suka ngebo!" Ace berdecak kesal karena acara tidurnya diganggu.

Solar yang kebetulan selesai dengan eksperimennya mendekat ke duo es. Mumpung punya pertanyaan yang butuh jawaban.

"Ace"

"Iya, Bunda?" Ace langsung duduk dengan aesthetic saat ibunya duduk di depannya.

Frost yang ngelihat cuman roll eyes.

'Mulai macak anggun di depan ibunya dah tuh' gumam Frostfire.

"Apa kakakmu itu sering ngelindur?"

"Um... Abang Supra kah?"

"Ya, siapa lagi dia kan putra pertamaku"

"Heeeeeeeeehhhhhh" Ace tersenyum sumringah mendengar itu sementara Solar langsung jedukin kepalanya ke tembok terdekat.

"AAGGGHHHHHHH KENAPA MULUT SAMA OTAKKU NGGAK ADA YANG NYAMBUNG SIH?!"

"Alah Bunda, tak apalah. Abang Supra pasti senang mendengar Bunda mengucapkan itu padanya"

"Nggak kebayang segimana girangnya tuh muka batu" Frost menimpali sambil menahan tawanya.

Ace membayangkan jika saja Paman Halilintar ada di sini pastilah sudah diculik Bundanya itu terus disekap di kamar terus—

FusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang